Kenaikan tarif bus ekonomi dinilai percuma

Kamis, 23 Februari 2012 - 11:58 WIB
Kenaikan tarif bus ekonomi dinilai percuma
Kenaikan tarif bus ekonomi dinilai percuma
A A A
Sindonews.com - Rencana Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Solo untuk menaikkan tarif bus ekonomi dinilai oleh Perusahaan Otobus (PO) sebagai langkah percuma. Pasalnya, kondisi saat ini kurang menguntungkan karena jumlah penumpang yang relatif sepi.

“Percuma karena belakangan ini sebagian besar armada bus yang beroperasi cenderung sepi penumpang,” ujar Ketua Organda Kota Solo Joko Suprapto saat ditanya soal rencana kebijakan pemerintah menaikan tarif bus sebesar 15–20 persen, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2012).

Sebagai pengusaha, menurut Joko, kebijakan itu tidak menjamin. Pasalnya, kondisi di lapangan sedang sepi. Lain halnya jika penumpang ramai, tentu kebijakan itu bagus. Namun demikian, dengan adanya kenaikkan jika dilihat dari sisi positifnya, paling tidak, bisa mendongkrak pendapatan.

“Saat ini saja, armada yang jalan, rata-rata hanya terisi sekitar 35-40 persen. Akibatnya sekarang ini banyak Perusahaan Otobus (PO) yang tidak mampu menanggung beban, akhirnya terpaksa gulung tikar,” ungkapnya.

Joko mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah menaikkan tarif bus terakhir kali pada pertengahan 2008. Saat itu, tarif batas bawah naik sebesar Rp92 per kilometer per penumpang. Sedang tarif batas atas naik Rp150 per kilometer per penumpang, dibanding tarif sebelumnya. “Sudah lama memang tidak naik,” ujarnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.9070 seconds (0.1#10.140)