Karanganyar siap ekspor lombok unggulan
A
A
A
Sindonews.com – Pemkab Karanganyar mengembangkan benih lombok (cabai) unggulan dengan menyilangkan benih lombok impor dan lokal.
Bupati Karanganyar Rina Iriani mengungkapkan, pengembangan benih lombok unggulan tersebut dilakukan dengan menggandeng oleh OISCA (Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advance) Karanganyar, sebuah lembaga yang bergerak di bidang agrobisnis.
“Hasil pengembangan ini ternyata luar biasa. Kami setuju jika nantinya ini dijadikan benih untuk petani lombok dan dikembangkan di Karanganyar dulu,” kata Rina di sela-sela panen lombok hasil penyilangan di Karangpan dan kemarin.
Menurut Rina, pengembangan benih lombok untuk mendapatkan lombok unggulan tersebut dilakukan untuk melawan serbuan benih lombok impor. Saat ini sebagian besar petani masih menggunakan benih impor lantaran kualitasnya dinilai lebih baik.
“Saya yakin ini bisa menjadi varietas unggulan. Hasil penyilangan ini buahnya jauh lebih merah dan segar dibandingkan lainnya yang agak lebih kusam dan kering. Petani akan sangat diuntungkan karena tidak perlu impor dengan harga yang lebih mahal,” papar Rina.
Rina menambahkan, pihaknya akan mengupayakan agar variates baru hasil penyilangan tersebut bisa dipa-sarkan ke luar negeri. Upaya itu akan dilakukan setelah varietas baru tersebut mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian.
“Saya ingin ini nantinya bisa juga diekspor ke luar negeri. Jadi, kita tidak hanya bisanya ekspor. Kalau daerah lain belum bisa, Karanganyar harus mulai dulu,” papar Rina.
Direktur OISCA Mulyono Herlambang mengatakan lombok yang dipanen merupakan hasil penyilangan benih lombok lokal dengan benih lombok yang diambil dari sejumlah negara. Menurut Mulyono, proses penyilangan yang dilakukan di lahan seluas sekitar tiga hektare tersebut dilakukan hingga 15 kali penyilangan.
Bupati Karanganyar Rina Iriani mengungkapkan, pengembangan benih lombok unggulan tersebut dilakukan dengan menggandeng oleh OISCA (Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advance) Karanganyar, sebuah lembaga yang bergerak di bidang agrobisnis.
“Hasil pengembangan ini ternyata luar biasa. Kami setuju jika nantinya ini dijadikan benih untuk petani lombok dan dikembangkan di Karanganyar dulu,” kata Rina di sela-sela panen lombok hasil penyilangan di Karangpan dan kemarin.
Menurut Rina, pengembangan benih lombok untuk mendapatkan lombok unggulan tersebut dilakukan untuk melawan serbuan benih lombok impor. Saat ini sebagian besar petani masih menggunakan benih impor lantaran kualitasnya dinilai lebih baik.
“Saya yakin ini bisa menjadi varietas unggulan. Hasil penyilangan ini buahnya jauh lebih merah dan segar dibandingkan lainnya yang agak lebih kusam dan kering. Petani akan sangat diuntungkan karena tidak perlu impor dengan harga yang lebih mahal,” papar Rina.
Rina menambahkan, pihaknya akan mengupayakan agar variates baru hasil penyilangan tersebut bisa dipa-sarkan ke luar negeri. Upaya itu akan dilakukan setelah varietas baru tersebut mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian.
“Saya ingin ini nantinya bisa juga diekspor ke luar negeri. Jadi, kita tidak hanya bisanya ekspor. Kalau daerah lain belum bisa, Karanganyar harus mulai dulu,” papar Rina.
Direktur OISCA Mulyono Herlambang mengatakan lombok yang dipanen merupakan hasil penyilangan benih lombok lokal dengan benih lombok yang diambil dari sejumlah negara. Menurut Mulyono, proses penyilangan yang dilakukan di lahan seluas sekitar tiga hektare tersebut dilakukan hingga 15 kali penyilangan.
()