Kenaikan BBM diklaim percepat diversifikasi energi
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya terjadi dalam waktu dekat ini diyakini akan mempercepat program diversifikasi energi di Indonesia. Bukti ini sudah pernah terjadi saat konversi minyak tanah ke gas LPG 3 kilogram (kg).
Masih murahnya harga BBM membuat program diversifikasi energi seperti penggunaan biogas, biodiesel, batu bara dan gas berjalan lambat karena masyarakat masih menjadikan BBM sebagai primadona.
“Kita tidak bisa diversifikasi ke gas kalau BBM-nya murah. Bagaimana kita mau jual gasnya Rp4.100 sedangkan BBM Rp4.500. Kalau BBM jadi Rp7.000, pasti lah semua bisa berkembang termasuk biodiesel dari pohon kemiri sunan. Lahan reklamasi tambang bisa tanam kemiri sunan nanti diesel diambil dari situ,” terang Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo usai menjadi pembicara utama dalam seminar masa depan tambang dan lingkungannya, di Hotel Grand Tiga, Balikpapan, kemarin.
Menurutnya, begitu harga dinaikkan maka orang akhirnya memilih energi yang lebih murah tentunya dengan melihat kesiapan infrastruktur yang ada.
“Lihat saja dulu, begitu minyak tanah dinaikan. Sekarang tidak ada tidak ada orang di Jakarta pakai minyak tanah jadi itu saja paling gampang,” sambungnya.
Dengan menaikkan harga BBM maka uang subsidi yang ada bisa dialihkan untuk program kesejahteraan masyarakat diantaranya untuk pembenahan transportasi, pengembangan infrastruktur serta untuk program diversifikasi energi. (ank)
Masih murahnya harga BBM membuat program diversifikasi energi seperti penggunaan biogas, biodiesel, batu bara dan gas berjalan lambat karena masyarakat masih menjadikan BBM sebagai primadona.
“Kita tidak bisa diversifikasi ke gas kalau BBM-nya murah. Bagaimana kita mau jual gasnya Rp4.100 sedangkan BBM Rp4.500. Kalau BBM jadi Rp7.000, pasti lah semua bisa berkembang termasuk biodiesel dari pohon kemiri sunan. Lahan reklamasi tambang bisa tanam kemiri sunan nanti diesel diambil dari situ,” terang Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo usai menjadi pembicara utama dalam seminar masa depan tambang dan lingkungannya, di Hotel Grand Tiga, Balikpapan, kemarin.
Menurutnya, begitu harga dinaikkan maka orang akhirnya memilih energi yang lebih murah tentunya dengan melihat kesiapan infrastruktur yang ada.
“Lihat saja dulu, begitu minyak tanah dinaikan. Sekarang tidak ada tidak ada orang di Jakarta pakai minyak tanah jadi itu saja paling gampang,” sambungnya.
Dengan menaikkan harga BBM maka uang subsidi yang ada bisa dialihkan untuk program kesejahteraan masyarakat diantaranya untuk pembenahan transportasi, pengembangan infrastruktur serta untuk program diversifikasi energi. (ank)
()