Esemka siap bersaing di pasar automotif
A
A
A
Sindonews.com – Mobil Esemka akhirnya menjalani uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten,kemarin.
Wali Kota Solo Joko Widodo optimistis Esemka yang digagas sejak 2007 itu mampu bersaing dengan mobilmobil asal luar negeri. Menurut Jokowi––panggilan akrab Joko Widodo,Esemka memiliki banyak keunggulan dibanding produk dari luar antara lain kualitas setara dan harga jual terjangkau.Esemka Rajawali jenis sport utility vehicle (SUV) misalnya hanya dibanderol Rp95 juta.
”Saya yakin mobil Esemka mampu bersaing dalam pasar besar dan berkompetisi dengan mobil jenis lain,” ujar Jokowi yang memimpin Tim Esemka saat proses uji emisi di MTMP kemarin. Mobil Esemka juga brand dan principal Indonesia. Jika pemasarannya dapat segera dilakukan, akan mengangkat citra produk dalam negeri.
Dengan begitu besarnya potensi tersebut, Jokowi sangat berharap Esemka segera mengantongi sertifikat uji tipe (SUT) atau izin laik darat yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Uji emisi kemarin merupakan salah satu syarat bagi kendaraan baru yang akan diproduksi secara massal.
Uji emisi pun bertujuan memastikan bahwa kandungan yang dihasilkan dari kendaraan tersebut aman dan ramah lingkungan. Jokowi berharap pemerintah pusat bersedia mendukung penuh pengembangan Esemka agar mobil tersebut sempurna.
”Kalau tidak ada dukungan, ya terpaksa kami undang investor,”ujarnya.
Uji emisi prototipe mobil Esemka di BTMP Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan kemarin berlangsung selama enam jam. Hasil uji emisi baru akan diperoleh pekan ini. Uji emisi dimulai pukul 09.30 WIB. Mesin mobil yang saat itu panas diturunkan suhunya dahulu untuk bisa menjalani tahapan uji.
Di sini petugas BTMP memasang peralatan pendingin supaya suhu mesin setara suhu ruangan laboratorium uji. Tahapan sebelum main test berlangsung enam jam.
”Butuh pengondisian terlebih dahulu dengan mendinginkan mesin selama enam jam.Sebelum uji emisi seluruhnya harus standar. Termasuk mengganti BBM dengan pertamax plus,” kata Direktur Pusat Industri dan Transportasi BTMP Prawoto. Main test uji emisi sebenarnya hanya butuh 1.180 detik,tetapi persiapannya butuh waktu berjam-jam guna mengikuti prosedur teknis.
Pengondisian standar mobil juga meliputi takaran oli, air radiator, dan lingkungan, termasuk muatan di dalamnya. Uji emisi di laboratorium dilakukan dalam dua tahapan yakni trial dan approval. Pada tahap approval dilakukan dua simulasi,yakni tingkat kecepatan dalam kota dan luar kota. Produksi gas buang pada dua tingkatan ini diukur di masing- masing kecepatan.
Untuk mobil Esemka sekelas 1.700 kilogram (kg) lebih, patokan maksimal adalah 5 gram/km, sedang untuk kadar karbon monoksida, dan 0,7 gram/km untuk kadar hidrokarbon. Kedua angka tersebut masih ditambah lagi dengan kadar NOX untuk menghasilkan nilai emisi.
Meski sudah menjalani pengujian tahap akhir, hasilnya belum bisa diketahui karena berkas harus diserahkan ke Ditjen Perhubungan Darat untuk dievaluasi. (wbs)
Wali Kota Solo Joko Widodo optimistis Esemka yang digagas sejak 2007 itu mampu bersaing dengan mobilmobil asal luar negeri. Menurut Jokowi––panggilan akrab Joko Widodo,Esemka memiliki banyak keunggulan dibanding produk dari luar antara lain kualitas setara dan harga jual terjangkau.Esemka Rajawali jenis sport utility vehicle (SUV) misalnya hanya dibanderol Rp95 juta.
”Saya yakin mobil Esemka mampu bersaing dalam pasar besar dan berkompetisi dengan mobil jenis lain,” ujar Jokowi yang memimpin Tim Esemka saat proses uji emisi di MTMP kemarin. Mobil Esemka juga brand dan principal Indonesia. Jika pemasarannya dapat segera dilakukan, akan mengangkat citra produk dalam negeri.
Dengan begitu besarnya potensi tersebut, Jokowi sangat berharap Esemka segera mengantongi sertifikat uji tipe (SUT) atau izin laik darat yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Uji emisi kemarin merupakan salah satu syarat bagi kendaraan baru yang akan diproduksi secara massal.
Uji emisi pun bertujuan memastikan bahwa kandungan yang dihasilkan dari kendaraan tersebut aman dan ramah lingkungan. Jokowi berharap pemerintah pusat bersedia mendukung penuh pengembangan Esemka agar mobil tersebut sempurna.
”Kalau tidak ada dukungan, ya terpaksa kami undang investor,”ujarnya.
Uji emisi prototipe mobil Esemka di BTMP Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan kemarin berlangsung selama enam jam. Hasil uji emisi baru akan diperoleh pekan ini. Uji emisi dimulai pukul 09.30 WIB. Mesin mobil yang saat itu panas diturunkan suhunya dahulu untuk bisa menjalani tahapan uji.
Di sini petugas BTMP memasang peralatan pendingin supaya suhu mesin setara suhu ruangan laboratorium uji. Tahapan sebelum main test berlangsung enam jam.
”Butuh pengondisian terlebih dahulu dengan mendinginkan mesin selama enam jam.Sebelum uji emisi seluruhnya harus standar. Termasuk mengganti BBM dengan pertamax plus,” kata Direktur Pusat Industri dan Transportasi BTMP Prawoto. Main test uji emisi sebenarnya hanya butuh 1.180 detik,tetapi persiapannya butuh waktu berjam-jam guna mengikuti prosedur teknis.
Pengondisian standar mobil juga meliputi takaran oli, air radiator, dan lingkungan, termasuk muatan di dalamnya. Uji emisi di laboratorium dilakukan dalam dua tahapan yakni trial dan approval. Pada tahap approval dilakukan dua simulasi,yakni tingkat kecepatan dalam kota dan luar kota. Produksi gas buang pada dua tingkatan ini diukur di masing- masing kecepatan.
Untuk mobil Esemka sekelas 1.700 kilogram (kg) lebih, patokan maksimal adalah 5 gram/km, sedang untuk kadar karbon monoksida, dan 0,7 gram/km untuk kadar hidrokarbon. Kedua angka tersebut masih ditambah lagi dengan kadar NOX untuk menghasilkan nilai emisi.
Meski sudah menjalani pengujian tahap akhir, hasilnya belum bisa diketahui karena berkas harus diserahkan ke Ditjen Perhubungan Darat untuk dievaluasi. (wbs)
()