Waktunya menggunakan energi alternatif

Sabtu, 03 Maret 2012 - 18:09 WIB
Waktunya menggunakan energi alternatif
Waktunya menggunakan energi alternatif
A A A
Sindonews.com - Pemerintah akan memangkas subsidi listrik yang mencapai Rp90 triliun. Sehingga pemanfaatan energi non bahan bakar minyak (BBM) akan diprioritaskan untuk operasionalisasi tenaga listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menargetkan pengurangan subsidi listrik kurang dari Rp70 triliun. Sehingga pada 2014 diharap kucuran APBN untuk subsidi listrik sudah makin diperkecil.

"Kita dorong supaya ada pemanfaatan energi selain BBM. Ada rencana capaian penghematan APBN untuk subsidi listrik dengan mengandalkan bahan bakar alternatif selain BBM," kata Jero Wacik, usai Studium Generale bertema "Membangun Ketahanan Energi yang Kuat" di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (3/3/2012).

Energi-energi alternatif itu berupa geothermal, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), energi matahari, dan batubara. Dia mencontohkan, PLTA di Sumatera dan Sulawesi sudah banyak. Daya yang dihasilkan PLTA hanya 7-10 sen dolar per-KWH. Dengan menggunakan bahan bakar batubara juga hanya enam sen dolar per-KWH.

Saat ini menurutnya, biaya dengan BBM lebih tinggi yang mencapai 40 sen dollar per-KWH. Namun Wacik belum menghitung total penghematan APBN jika semua sumber energi itu digunakan listrik. Sebagai gambaran, jika gas yang dipakai PLN mencapai 40 juta meter kubik fit, maka bisa menghemat Rp3 triliun per tahun.

"Hanya saja angkanya belum ada, itu nanti PLN yang akan ekspos. Tapi bisa lebih rendah dari Rp70 triliun," jelasnya.

Dirinya menyebutkan, saat ini subsidi mencapai Rp90 triliun pertahun, namun jika menggunakan gas, batubara, geotermal, maka akan besar efeknya pada pengurangan subsidi. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5569 seconds (0.1#10.140)