Pembiayaan tol Cibitung-Cilincing dibidik 2 bank

Senin, 05 Maret 2012 - 09:49 WIB
Pembiayaan tol Cibitung-Cilincing...
Pembiayaan tol Cibitung-Cilincing dibidik 2 bank
A A A
Sindonews.com – PT MTD CTP Expressway mengungkapkan, ada dua bank yang siap membiayai pembangunan jalan tol Cibitung-Cilincing sepanjang 33,93 kilometer (km). Pembiayaan yang diperlukan mencapai Rp7,14 triliun.

Direktur Utama MTD CTP Expressway Yusoff Merican mengatakan, perjanjian pinjaman ditargetkan dapat ditandatangani paling lambat akhir tahun ini.Kedua bank yang telah berkomitmen untuk mendanai konstruksi ruas tol tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII).

Menurut Yusoff, Bank CIMB Niaga dan BII telah menyatakan kesiapannya untuk membiayai sekitar 70 persen kebutuhan konstruksi proyek tol tersebut,yaitu sekitar Rp2,94 triliun dari Rp4,2 triliun. Sementara, perusahaan menyiapkan ekuitas sebesar Rp1,26 triliun dari kas internal untuk mendanai sisanya.

“Kami sudah adakan pembicaraan awal dengan kedua bank itu. Intinya, rencana untuk melanjutkan perjanjian pembiayaan yang dulu sudah dilakukan pada 2007. Kalau nanti pembebasan lahan sudah 75 persen, baru akan kami lakukan financial closedyang baru,” kata Yusoff di Jakarta, baru-baru ini.

Yusoff menjelaskan, kedua bank akan menjadi yang utama dalam sindikasi pembiayaan proyek tol tersebut. Dia juga belum mengetahui adanya perbankan lain yang akan ikut mendanai pembangunan tol Cibitung-Cilincing.

Perusahaan menargetkan, proses pembebasan lahan proyek tersebut dapat dituntaskan pada awal 2013 sehingga proses konstruksi dapat dimulai paling lambat pada pertengahan tahun depan. Dengan begitu, MTD CTP Expressway dapat mengejar target operasi pada 2014. Berdasarkan data Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, dari total kebutuhan lahan seluas 197,5 hektare, belum ada satu bidang lahan yang sudah dibebaskan.

Padahal, penandatanganan amendemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tersebut telah dilakukan sejak Agustus 2011 lalu. “Proses pembebasan lahan baru dimulai Januari lalu, tapi baru sebatas tahap sosialisasi kepada masyarakat. Sampai saat ini belum ada pembayaran. Memang banyak kendala yang dihadapi, sehingga prosesnya berjalan lambat,” katanya.

Salah satu persoalan yang menyebabkan terhambatnya proses pengadaan lahan dimulai, ungkap dia,adalah lambatnya penerbitan perpanjangan Surat Permohonan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) maupun pemetaan kawasan untuk tanah yang akan dibebaskan.

“Sekarang perpanjangan dari SP2LP yang kami dapat 2007 sudah ada, kami harapkan proses pembayaran ganti rugi bisa segera dilakukan. Kami harapkan undang-undang soal tanah yang sudah terbit bisa mempercepat proses ini walaupun sekarang masih harus menunggu perpres-nya,” jelas Yusoff.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Gazali mengakui lambatnya proses pengadaan lahan proyek tol Cibitung-Cilincing dimulai lantaran terkendala masalah administrasi yang cukup panjang, di antaranya perpanjangan SP2LP dan pembentukan Panitia Pengadaan Tanah (P2T).

“Proses administrasinya cukup panjang, hampir semua ruas tol memang begitu.Proses pembebasan lahannya memang baru dimulai dan waktunya pasti akan disesuaikan dengan jadwal operasi pada akhir 2014,” kata Gani. Pembebasan lahan untuk proyek tol Cibitung-Cilincing diperkirakan mencapai Rp288 miliar.

Adapun, keberadaan ruas tol tersebut ditujukan sebagai akses langsung untuk mendukung arus barang dari kawasan industri Cibitung dan Cikarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
()
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6676 seconds (0.1#10.140)