BJB terbitkan 15% saham baru
A
A
A
Sindonews.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) akan memilih opsi rights issue untuk melakukan penambahan modal. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 15 persen.
Langkah pengambilan opsi tersebut sebagai aksi korporasi yang dilakukan perseroan setelah 2011 melakukan rights issue sebesar 25 persen.
“Kita diperbolehkan right issue hingga 40 persen. Tahun lalu kita sudah lakukan hingga 25 persen,” ujar Direktur Retail BJB Arie Yulianto setelah penandatanganan kerja sama dengan PT Askrindo, di Jakarta, Senin (5/3/2012).
Namun terkait waktu pelaksanaan aksi korporasi tersebut dirinya tidak berkomentar secara detil. Ari hanya menyebutkan, langkah tersebut dilakukan untuk menambah posisi rasio kecukupan modal (CAR) perseroan, karena perseroan akan lebih ekspansif lagi dalam melakukan penyaluran kredit.
Arie mengatakan, posisi CAR perseroan telah mencapai lebih dari 18 persen. Kemungkinan, lanjutnya, bila posisi CAR sudah mencapai 13persen pihaknya akan segera lakukan right issue. “BJB akan lakukannya kalau pertumbuhan kredit bisa bertambah hingga Rp8 triliun dari posisi per-triwulan III 2011 yang mencapai Rp27 triliun,” tegasnya.
Langkah pengambilan opsi tersebut sebagai aksi korporasi yang dilakukan perseroan setelah 2011 melakukan rights issue sebesar 25 persen.
“Kita diperbolehkan right issue hingga 40 persen. Tahun lalu kita sudah lakukan hingga 25 persen,” ujar Direktur Retail BJB Arie Yulianto setelah penandatanganan kerja sama dengan PT Askrindo, di Jakarta, Senin (5/3/2012).
Namun terkait waktu pelaksanaan aksi korporasi tersebut dirinya tidak berkomentar secara detil. Ari hanya menyebutkan, langkah tersebut dilakukan untuk menambah posisi rasio kecukupan modal (CAR) perseroan, karena perseroan akan lebih ekspansif lagi dalam melakukan penyaluran kredit.
Arie mengatakan, posisi CAR perseroan telah mencapai lebih dari 18 persen. Kemungkinan, lanjutnya, bila posisi CAR sudah mencapai 13persen pihaknya akan segera lakukan right issue. “BJB akan lakukannya kalau pertumbuhan kredit bisa bertambah hingga Rp8 triliun dari posisi per-triwulan III 2011 yang mencapai Rp27 triliun,” tegasnya.
()