Pemkot Yogya kurangi BBM dan listrik
A
A
A
Sindonews.com - Antisipasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemkot akan mengevaluasi belanja rutin dengan mengurangi pembelian BBM dan penghematan penggunaan listrik di lingkungannya.
“Kalau jadi naik, anggaran yang semula mungkin bisa untuk beli 100 liter tentu menjadi berkurang. Kalau memang jadi naik, kita akan evaluasi penganggarannya di APBD Perubahan,” kata Kepala Bidang Anggaran Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta Kadri Renggono, Kamis 8 Maret 2012.
Perhitungan ulang anggaran yang telah ditetapkan, dibutuhkan agar pelayanan dari setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak terganggu.
Hal tersebut sesuai dengan misi utama keberadaan Pemkot Yogyakarta sebagai pelayan bagi masyarakat. Untuk kenaikan biaya listrik, meski juga belum ada kepastian, hal tersebut tetap harus disikapi oleh Pemkot Yogyakarta. Salah satunya dengan melakukan penghematan penggunaan listrik di setiap SKPD. Termasuk evaluasi permohonan kenaikan daya listrik yang diajukan oleh setiap instansi.
Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Chang Wendriyanto menegaskan evaluasi anggaran belanja rutin seperti BBM dan listrik memang harus dievaluasi. Hal tersebut tidak hanya karena menyikapi kenaikan harga jualnya, tapi juga untuk menentukan efektivitas kinerja PNS untuk melayani masyarakat.
Menurut politikus PDIP tersebut, BBM dan listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Oleh karenanya, kebijakan mengenai harga keduanya pasti akan memberikan dampak yang luas di tengah-tengah masyarakat. (bro)
()