BUMN bakal buka kantor perwakilan di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - Dalam rangka memanfaatkan hubungan baik Indonesia dengan Myanmar selama ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mendirikan Kantor Perwakilan BUMN di negara tersebut.
Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, hal ini ditujukan untuk dapat mengamati pergerakan bisnis yang dapat dimanfaatkan Perusahaan BUMN di Myanmar.
"Tahun ini BUMN membuka kantor perwakilan. Ini kantor BUMN. Maksimum satu kantor isinya tiga orang. Tugasnya mengamati bisnis apa saja apa yang sebaiknya dimasukin BUMN," ungkap Dahlan saat ditemui di Hotel Borobudur,Jakarta, Minggu (11/3/2012)
Jika dilihat dari sejarahnya, Dahlan menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai jasa yang luar biasa terhadap Myanmar. Maka dari itu, jika hari ini Myanmar dalam sektor ekonominya membaik, maka sangat mungkin dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia.
"Myanmar kan ekonominya bagus, jangan nanti yg memanfaatkn perusahaan-perusahaan dari luar Indonesia,"jelasnya.
Mantan Dirut PLN ini menyatakan bahwa kantor tersebut baru berjalan dan langkah pertama yang dilakukan adalah menginventarisir peluang-peluang yang terdapat di Myanmar.
"Tim kantor yang ada di sana itu menginventarisir peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan di Myanmar tahun depan. Apa misalnya kontruksi, bisnis lain yang bisa dibuka di sana. Kemudian mereka akan melaporkan kepada kita (pusat)," pungkasnya.
Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, hal ini ditujukan untuk dapat mengamati pergerakan bisnis yang dapat dimanfaatkan Perusahaan BUMN di Myanmar.
"Tahun ini BUMN membuka kantor perwakilan. Ini kantor BUMN. Maksimum satu kantor isinya tiga orang. Tugasnya mengamati bisnis apa saja apa yang sebaiknya dimasukin BUMN," ungkap Dahlan saat ditemui di Hotel Borobudur,Jakarta, Minggu (11/3/2012)
Jika dilihat dari sejarahnya, Dahlan menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai jasa yang luar biasa terhadap Myanmar. Maka dari itu, jika hari ini Myanmar dalam sektor ekonominya membaik, maka sangat mungkin dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia.
"Myanmar kan ekonominya bagus, jangan nanti yg memanfaatkn perusahaan-perusahaan dari luar Indonesia,"jelasnya.
Mantan Dirut PLN ini menyatakan bahwa kantor tersebut baru berjalan dan langkah pertama yang dilakukan adalah menginventarisir peluang-peluang yang terdapat di Myanmar.
"Tim kantor yang ada di sana itu menginventarisir peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan di Myanmar tahun depan. Apa misalnya kontruksi, bisnis lain yang bisa dibuka di sana. Kemudian mereka akan melaporkan kepada kita (pusat)," pungkasnya.
()