Ditolak SPBU, pedagang BBM eceran protes

Senin, 12 Maret 2012 - 15:00 WIB
Ditolak SPBU, pedagang...
Ditolak SPBU, pedagang BBM eceran protes
A A A
Sindonews.com - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Maccorawalie, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan mulai Senin ini melakukan penolakan terhadap pedagang eceran BBM jenis premium yang berniat membeli bensin dengan menggunakan wadah jeriken.

Menurut Ramlan, salah seorang pedagang pengecer bensin botolan, sikap SPBU tersebut dinilai tebang pilih. Dia menambahkan, semestinya pembelian bensin pedagang eceran juga mendapat pelayanan karena usaha mereka ikut membantu pengguna kendaraan utamanya yang juah dari lokasi SPBU.

"Konsumen kita kan hanya orang yang kehabisan bahan bakar dalam perjalanan," ungkapnya, Senin (12/3/2012).

Ramlan mengaku, kebijakan pihak SPBU dinilai berlebihan. Apalagi, sebelumnya dia bersama pengecer bensin lainnya yang melakukan pembelian, dilayani.

Dirinya juga menjelaskan dalam menjual bensin tersebut dirinya tidak menaikkan harga, yang mengaku menjual satu botol bensinnya seharga Rp6 ribu. "Kami tidak menaikkan harga, hanya takaran liternya saja yang kami kurangi sedikit," akunya.

Di tempat terpisah, Direktur SPBU Maccarawalie H Ibrahim Mukti mengatakan, jelang kenaikan BBM 1 April mendatang, pihaknya memang memperketat penjualan BBM utamanya jenis preminum. Hal tersebut untuk membantu pemerintah mengantisipasi penimbunan BBM yang mungkin saja dilakukan oknum tertentu.

"Kalau ada warga yang bawa jeriken buat beli bensin, kami langsung tolak. Kecuali ada surat pengantar dari pemerintah setempat semisal digunakan untuk kebutuhan nelayan. Tapi itupun jumlahnya kami batasi," jelasnya.

Batas pembelian bensin untuk satu konsumen, kata Ibrahim lagi, hanya 10 liter per orang. "Itu pun untuk keperluan yang benar-benar urgen dan bisa kami tolelir," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8700 seconds (0.1#10.140)