Dahlan minta deviden BUMN tidak dinaikkan

Senin, 12 Maret 2012 - 21:47 WIB
Dahlan minta deviden BUMN tidak dinaikkan
Dahlan minta deviden BUMN tidak dinaikkan
A A A
Sindonews.com - Permintaan menaikkan penerimaan negara dari deviden atas laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sebelumnya Rp28 triliun menjadi Rp30,77 triliun di APBN Perubahan 2012. Menteri BUMN Dahlan Iskan menekankan pembagian deviden negara dari para BUMN sebaiknya tidak dinaikkan.

"Kami mohon deviden tetap seperti di APBN Rp28 triliun, untuk itu saya minta bantuan komisi VI," ujar Dahlan saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/3/2012).

Menurutnya, jika deviden tetap di posisi Rp28 triliun, maka selisih deviden sebesar Rp2 triliun dapat menghasilkan berbagai proyek sampai dengan Rp12 triliun jika tetap ditahan di Kementerian BUMN.

"Kami tidak menyangka deviden dinaikkan, ada program strategis yang dapat dilaksanakan dengan uang senilai Rp2 triliun," jelasnya.

Dahlan mengatakan, bahwa salah satu program yang dapat dimanfaatkan adalah mengenai program swasembada daging. Hal itu dapat dicapai dengan langkah BUMN perkebunan sapi besar yang dikombinasikan dengan perkebunan sawit.

"Bisa dengan beberapa langkah, salah satunya kombinasi BUMN perkebunan sapi besar dengan perkebunan sawit. Tapi itu memerlukan modal, sehingga kami ingin ada alokasi seandainya deviden tetap di Rp28 triliun," tuturnya.

Selain itu, dia menambahkan program lainnya adalah dengan swasembada beras melalui mencetak sawah baru yang dananya diambil dari deviden yang tidak dinaikan.

"Dari deviden tersebut, saya juga optimis akan ada di BUMN yang memproduksi panel surya 100 persen buatan Indonesia. Tidak seperti sekarang yang hanya merakit," tegasnya.

Maka dari itu kedepannya Dahlan mengharapkan, Indonesia akan benar-benar menjadi negara industri yang sepenuhnya. Suplai perusahaan dalam negeri yang selama ini 100 persen impor dengan tiga program besar ini masalah strategis dapat terselesaikan. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8330 seconds (0.1#10.140)