Peredaran uang di Bojonegoro capai Rp22 T

Selasa, 13 Maret 2012 - 16:18 WIB
Peredaran uang di Bojonegoro capai Rp22 T
Peredaran uang di Bojonegoro capai Rp22 T
A A A
Sindonews.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cabang Bojonegoro, Budiono, mengatakan, peredaran uang di Kabupaten Bojonegoro kini mencapai Rp22 triliun. Peredaran uang itu paling banyak berada di sektor tambang minyak dan gas bumi.

“Peredaran uang sebesar itu cukup mencengangkan untuk daerah namun uang yang beredar di sektor tambang minyak dan gas bumi itu dinikmati segelintir orang,” ujar Budiono, di Bojonegoro, Jawa Timur Selasa (13/3/2012).

Peredaran uang Rp22 triliun itu sekitar 38,37 persen berada di sektor tambang minyak dan gas bumi. Sedangkan, selebihnya sekitar 21 persen berada di sektor pertanian.

Namun, kata dia, penyerapan tenaga kerja lokal yang masuk di sektor tambang minyak dan gas bumi itu masih terlalu minim bila dibandingkan serapan di sektor pertanian.

"Tenaga kerja lokal yang terserap di sektor tambang minyak dan gas bumi hanya sekitar dua persen. Sedangkan, tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian sekitar 47 persen dan tenaga kerja di sektor perdagangan sekitar 18 persen," jelasnya.

Peredaran uang di sektor tambang migas itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan APBD Bojonegoro tahun 2012 yang hanya Rp1,5 triliun. Itu pun dana APBD banyak dipakai untuk belanja pegawai.

Menurut Staf Ahli Bupati Bojonegoro, Baktiono, pemerintah daerah kini masih terus berjuang agar lokal dilibatkan dalam proyek pengeboran minyak dan gas bumi di wilayah Bojonegoro.

Menurutnya, saat ini sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Industri Minyak dan Gas Bumi di Bojonegoro. Perda yang mengatur konten lokal itu menjadi acuan agar warga lokal dilibatkan dalam proyek migas di Bojonegoro.

Baktiono mengatakan, saat ini ada kebutuhan tenaga kerja dalam proyek fisik Banyu Urip. Yaitu, 124 orang tenaga kerja tanpa keahlian, 66 orang tenaga kerja semi keahlian, dan 67 orang tenaga kerja dengan keahlian.

Namun, serapan tenaga kerja di sektor tambang minyak dan gas bumi itu masih minim. Sebab, jumlah pengangguran di Bojonegoro tercatat sebanyak 70 ribu. Sedangkan, jumlah penduduk miskin di Bojonegoro masih sebanyak 65 ribu.

Di Bojonegoro kini terdapat tiga blok pengeboran minyak dan gas bumi. Yakni, pengeboran migas Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dikuasai oleh Mobil Cepu Limited, anak perusahaan Exxon Mobil Corporation asal Amerika Serikat. Pengeboran migas Lapangan Sukowati, Blok Tuban, yang dikuasai oleh Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ). Kemudian, pengeboran sumur Tiung Biru, Blok Nona, yang dikuasai oleh Pertamina Energi dan Produksi (EP) Cepu. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8562 seconds (0.1#10.140)