BBM belum naik, harga sembako sudah melambung
A
A
A
Sindonews.com - Meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi baru direncanakan naik per tanggal 1 April mendatang, namun harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Palopo, sudah mulai merangkak naik. Harga Sembako bahkan diprediksi masih akan melonjak tajam jelang kenaikan harga BBM.
Seperti halnya gula pasir per kg, dari harga normalnya Rp10.900 naik menjadi Rp12 ribu per kg, beras kualitas medium kini mencapai Rp9.000 per kg dari harga sebelumnya Rp7.500. Harga telur ras sebelumnya masih dijual Rp33 ribu per rak naik Rp35 ribu per rak, minyak goreng curah naik dari Rp9.500 menjadi Rp11 ribu per kg.
"Rata-rata kenaikan harga Sembako antara Rp1.000 hingga Rp1.500," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkot Palopo, Muh Ansir Ismu, saat mendampingi Wali Kota HPA Tenriadjeng usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga Sembako dan pemantauan pasar, Rabu (14/3/2012).
Dia menambahkan kenaikan harga sembako yang terjadi di Palopo ini, berlaku pada dua pusat perekonomian, yakni Pusat Niaga Palopo (PNP) dan Pasar Andi Tadda. Hal ini membuat Pemkot Palopo akan membentuk tim terpadu guna memantau kenaikan harga.
"Pemkot membentuk tim terpadu memantau harga sembako dan barang-barang lainnya jelang kenaikan harga BBM, agar tidak terjadi gejolak harga jelang dan sesudah kenaikan harga BBM di tengah masyarakat," kata Ansir.
Wali Kota HPA Tenriadjeng mengungkapkan, pemkot akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama Bulog Palopo agar siap melakukan operasi pasar agar harga beras tidak terlalu melonjak dan stabil di pasaran.
"Kita harapkan agar kenaikan harga BBM tidak memicu kenaikan harga Sembako dan barang-barang lainnya terlalu tinggi, agar masyarakat tidak terbebani dan menjerit," ungkap Tenriadjeng.
Dinas Koperindag, lanjut Tenriadjeng, setiap harinya akan memantau harga sembako dan barang-barang kebutuhan masyarakat lainnya, sehingga kenaikan harga bisa terpantau setiap saat. "Pemantauan pasar ini juga bertujuan mengawasi penimbunan sembako jelang kenaikan harga BBM. Biasanya praktik penimbunan sembako rawan terjadi di pasar," katanya.
Berdasarkan pantauan, dalam sidak di PNP dan Pasar Andi Tadda, Wali Kota yang didampingi sejumlah stafnya, menyempatkan diri berdialong dengan sejumlah pedagang sembako, seperti penjual beras, gula, minyak goreng dan lainnya. "Kita inginkan, kalaupun ada kenaikan harga, tidak terlalu tinggi agar terjangkau masyarakat dan wajar," imbuh Wali Kota dua periode ini. (ank)
Seperti halnya gula pasir per kg, dari harga normalnya Rp10.900 naik menjadi Rp12 ribu per kg, beras kualitas medium kini mencapai Rp9.000 per kg dari harga sebelumnya Rp7.500. Harga telur ras sebelumnya masih dijual Rp33 ribu per rak naik Rp35 ribu per rak, minyak goreng curah naik dari Rp9.500 menjadi Rp11 ribu per kg.
"Rata-rata kenaikan harga Sembako antara Rp1.000 hingga Rp1.500," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkot Palopo, Muh Ansir Ismu, saat mendampingi Wali Kota HPA Tenriadjeng usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga Sembako dan pemantauan pasar, Rabu (14/3/2012).
Dia menambahkan kenaikan harga sembako yang terjadi di Palopo ini, berlaku pada dua pusat perekonomian, yakni Pusat Niaga Palopo (PNP) dan Pasar Andi Tadda. Hal ini membuat Pemkot Palopo akan membentuk tim terpadu guna memantau kenaikan harga.
"Pemkot membentuk tim terpadu memantau harga sembako dan barang-barang lainnya jelang kenaikan harga BBM, agar tidak terjadi gejolak harga jelang dan sesudah kenaikan harga BBM di tengah masyarakat," kata Ansir.
Wali Kota HPA Tenriadjeng mengungkapkan, pemkot akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama Bulog Palopo agar siap melakukan operasi pasar agar harga beras tidak terlalu melonjak dan stabil di pasaran.
"Kita harapkan agar kenaikan harga BBM tidak memicu kenaikan harga Sembako dan barang-barang lainnya terlalu tinggi, agar masyarakat tidak terbebani dan menjerit," ungkap Tenriadjeng.
Dinas Koperindag, lanjut Tenriadjeng, setiap harinya akan memantau harga sembako dan barang-barang kebutuhan masyarakat lainnya, sehingga kenaikan harga bisa terpantau setiap saat. "Pemantauan pasar ini juga bertujuan mengawasi penimbunan sembako jelang kenaikan harga BBM. Biasanya praktik penimbunan sembako rawan terjadi di pasar," katanya.
Berdasarkan pantauan, dalam sidak di PNP dan Pasar Andi Tadda, Wali Kota yang didampingi sejumlah stafnya, menyempatkan diri berdialong dengan sejumlah pedagang sembako, seperti penjual beras, gula, minyak goreng dan lainnya. "Kita inginkan, kalaupun ada kenaikan harga, tidak terlalu tinggi agar terjangkau masyarakat dan wajar," imbuh Wali Kota dua periode ini. (ank)
()