Peluang bisnis kucing Persia masih terbuka

Minggu, 18 Maret 2012 - 11:48 WIB
Peluang bisnis kucing Persia masih terbuka
Peluang bisnis kucing Persia masih terbuka
A A A
Sindonews.com - Menjadi breeder (peternak) kucing Persia sebagai suatu mata pencarian memang bukan hal yang gampang. Hanya orang-orang pecinta kucing dan bermodal kantong cukup tebal yang bisa memulai usaha ini.

Namun jangan salah, peluang usaha beternak kucing persia masih terbuka luas bagi yang mau menjalankannya. Hal ini karena pehobi kucing tidak pernah hilang meski banyak jenis peliharaan lain yang sedang ngetren.

Selain memiliki modal yang besar, menjadi seorang breeder juga harus memiliki persyaratan yang banyak berdasarkan Indonesian Cat Association (ICA) sebagai organisasi profesional. Salah satunya, pencinta kucing minimal harus memiliki dua ekor kucing persia betina dan satu ekor kucing persia jantan besertifikat. Padahal, harga kucing persia besertifikat tidaklah murah. Si calon pemilik minimal harus merogoh kocek Rp8 juta untuk satu ekor kucing.

Menurut pemilik breeder Eriacats, Ria Rakhmawati, dalam menjalankan usaha pembibitan kucing persia yang dijalaninya memang kerap kali menemui hambatan atau masalah. Misalnya, ada kucing unggulan yang terkena penyakit atau bahkan, jika sedang sial, kucing yang sudah dipesan konsumen mati mendadak.

Dia menyarankan, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, alangkah baiknya terus memperhatikan kesehatan hewan yang sudah dipesan.

Hambatan lain yang mungkin terjadi adalah pembatalan pesanan dari konsumen. Untuk mencegahnya, pecinta kucing Persia yang ingin atau baru menjadi breeder perlu mewajibkan konsumen membayar uang muka terlebih dahulu sebagai tanda jadi.

Sehingga, akan meminimalkan hambatan dalam usaha. Dia menuturkan, dalam menjalankan usaha breeder harus mempunyai niat yang gigih dan teliti serta jangan mudah putus asa. Dia menyarankan, untuk sukses harus terus mencoba meski pernah mengalami kegagalan.

”Setelah gagal biasanya akan semakin terpacu untuk menjadi dan mengubahnya menjadi lebih baik. Jika belum terlalu terampil, bisa terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang diadakan asosiasi,” tutur dia. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6961 seconds (0.1#10.140)