Naikkan BBM cara pemerintah hindari malapetaka

Senin, 19 Maret 2012 - 08:44 WIB
Naikkan BBM cara pemerintah hindari malapetaka
Naikkan BBM cara pemerintah hindari malapetaka
A A A
Sindonews.com - Kenaikan harga minyak mentah dunia memaksa pemerintah mengubah APBN 2012, termasuk menaikan harga jual BBM subsidi. Hal ini diakui sebagai langkah pemerintah menghindari malapetaka.

“Kalau ekonomi runtuh dan kita tidak bisa merespon dengan cepat maka yang terjadi malapetaka,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, Cikeas, Bogor, Minggu 18 Maret 2012 malam.

"Kalau tidak ada pengaruh harga minyak dunia, ngapain kita mengubah APBN 2012 yang berlaku tiga bulan ini. Itu proses yang tidak mudah, dan melelahkan. Kalau pemerintah mengajukan kepada DPR RI perlunya melakukan penyesuaian terhadap APBN pasti ada alasan-alasannya," ungkap SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Dari sekian banyak alasan, SBY mengaku ada sebuah rencana apalagi rencana strategis dari asumsi dan apabila asumsi itu berubah, maka itu tidak valid lagi.

"Artinya kita harus lakukan seeprti yang dilakukan banyak negara di dunia ini, kemudian urusan subsidi, listrik, BBM dan sebagainya. Termasuk urusan BBM itu ada yang disebut market reaction," terangnya.

Ditambahkannya, apapun gejolak perekonomian yang terjadi, SBY ingin pastikan APBN dan fiskal dalam keadaan sehat. "Kalau itu bisa kita jaga, ekonomi kita selamat dan tetap tumbuh. Kalau ekonomi tidak selamat atau tidak tumbuh, akhirnya rakyat juga yang akan terkena, rakyat miskin yang akan menderita," tegasnya.

Pendiri Partai Demokrat ini pun memaparkan, kalau ekonomi nasional tidak diselamatkan dan direspon dengan cepat maka akan terjadi malapetaka. "Pemerintah punya RAPBNP 2012 dan sekarang sedang dibahas di DPR. Saya sebagai Ketua Wanbin tentunya memberikan kepercayaan kepada pemrintah dan DPR untuk membahas dan menetapkan mana-mana yang menjadi bagian dari APBN itu," simpulnya.

Fraksi Partai Demokrat di DPR, juga diminta SBY untuk lebih pro aktif dan cerdas dalam berkontribusi guna pembahasan-pembahasan hal tersebut agar bisa diselesaikan secara terang benderang.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5781 seconds (0.1#10.140)