Pengusaha khawatirkan aksi buruh tolak kenaikan BBM

Selasa, 27 Maret 2012 - 08:48 WIB
Pengusaha khawatirkan aksi buruh tolak kenaikan BBM
Pengusaha khawatirkan aksi buruh tolak kenaikan BBM
A A A
Sindonews.com - Rencana unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di berbagai tempat di Kota Bandung membuat masyarakat dan pengusaha khawatir. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar mengkhawatirkan kelangsungan proses produksi sejumlah perusahaan atas rencana aksi demonstrasi massal yang dilakukan buruh hari ini.

Ketua DPD Apindo Jabar Deddy Widjaya mengatakan, rencana demonstrasi besar-besaran para buruh menolak kenaikan harga BBM dikhawatirkan akan mengganggu proses produksi sejumlah perusahaan di Jabar. Dia khawatir, buruh yang akan ikut demonstrasi cukup besar dan mengakibatkan terbengkalainya proses produksi di sejumlah pabrik.

“Menggelar demonstrasi adalah hak setiap buruh. Tetapi, jangan sampai demonstrasi menghambat proses produksi. Solusinya, mereka bisa melakukan demonstrasi bergiliran atau memanfaatkan waktu libur,” beber dia.

Tidak hanya itu, Deddy pun meminta, demonstran tidak melakukan blokade jalan tol sebagaimana pernah dilakukan pada demonstrasi buruh beberapa waktu lalu. Demonstrasi dengan memblokade ruas tol merugikan semua pihak. Tidak hanya pengusaha, tapi juga masyarakat umum.

Kerugian yang akan ditanggung pengusaha akan lebih besar dan mengganggu iklim investasi di dalam negeri. Kekhawatiran juga terjadi pada pengusaha jasa transportasi antarkota yang ada di Kota Bandung. Aksi besar-besaran yang diagendakan berlangsung di depan gedung DPR di Jakarta akan berdampak pada bisnis tersebut.

Staf Ticketing Cipaganti Travel Jalan RA Wiranatakusumah Jenah Yahya mengatakan demonstrasi besar-besaran diantisipasi pihaknya dengan pantauan langsung dari Jakarta. “Kami akan memantau kondisi dari pol kami di Jakarta, khawatir akan adanya blokade tol yang pernah terjadi juga pada bulan Januari,” ujar Jenah.

Saat pemblokadean massa di tol Cikampek beberapa waktu lalu itu, pihaknya mengaku dirugikan karena harus memberikan pelayanan ganda kepada penumpang dan membayar sebagian harga tiket travel. “Kalau unjuk rasa yang marak dilaksanakan massa akhir-akhir ini di Kota Bandung tidak mempengaruhi sama sekali tumpangan travel kami,” ujar dia.

Sementara itu, seorang supir taksi di Jalan Surapati pun mengaku waspada akan penurunan penumpang saat demo besar-besaran berlangsung. “Waktu itu juga sempat terjadi demo gede-gedean, saya dan teman-teman sopir taksi di terminal kehilangan setengah penghasilan,” kata supir Taksi Rina Rini, Andri, 42.

Sementara itu, DPD Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat mendukung penuh aksi unjuk rasa yang rencananya akan dilakukan secara massal di berbagai daerah.

“Kami merasakan dampak kesulitan anggota kami yang merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Jadi, aksi unjuk rasa itu mewakili aspirasi kami dan kami dukung,” ujar Ketua DPD Organda Jabar Aldo F Wiyana, kemarin. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6534 seconds (0.1#10.140)