Danareksa tunjuk financial advisor pekan depan

Rabu, 28 Maret 2012 - 15:00 WIB
Danareksa tunjuk financial advisor pekan depan
Danareksa tunjuk financial advisor pekan depan
A A A
Sindonews.com - PT Danareksa (Persero) melalui PT Danareksa Sekuritas akan menentukan satu penasihat keuangan (financial advisor) harga penjualan saham Garuda pada pekan depan. Saat ini, perseroan masih memproses sejumlah perusahaan penasihat keuangan tersebut.

Direktur Utama Danareksa Persero Edgar Ekaputra mengatakan, ada sekitar 13 perusahaan penasihat keuangan yang dalam proses penunjukkan. “Saat ini masih dalam proses akhir dan pemenangnya akan ditentukan pekan depan,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Lebih lanjut Edgar menjelaskan, nantinya perusahaan penasihat keuangan terpilih akan menghitung nilai wajar harga penjualan saham Garuda. Dia berharap, harga saham maskapai pelat merah yang akan dilepas tersebut berada pada harga yang terbaik. Namun, Edgar belum bisa memastikan, kapan pelepasan saham Garuda bisa dilaksanakan.

“Itu tergantung dari penasihat keuangan. Kalau mereka sudah selesai, kita akan tawarkan ke investor,” ujar Edgar. Dia juga berharap, pelepasan saham Garuda tersebut bersamaan dengan penjamin pelaksana emisi (underwriter) penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Garuda, yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities.

Meski perseroan memprioritaskan investor domestik sebagai pembeli saham Garuda, namun perseroan juga membuka kesempatan kepada investor asing yang berminat terhadap saham Garuda yang dimiliki Danareksa Sekuritas. “Kalau kita berharap investor domestik yang membeli, tapi kalau ada investor asing silakan karena mereka hanya minoritas,” kata Edgar.

Berdasarkan data laporan keuangan Garuda akhir kuartal III/2011, porsi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah sebanyak 69,14 persen atau setara 15,65 miliar lembar saham.

Sementara, PT Bahana Securities memiliki 4,37 persen saham atau setara 990.446.725 saham, PT Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Persero dengan kepemilikan masing-masing 2,21 persen atau setara 499.306.500 lembar saham. Sedangkan PT Mandiri Sekuritas memiliki sekitar 472.723.500 lembar saham atau 2,09 persen saham. Selanjutnya PT Angkasa Pura II memiliki 1,78 persen saham atau setara 403.634.000 lembar saham dan PT AP I dengan porsi 1,1 persen atau sekitar 248.496.000 lembar saham.

Dengan demikian, total saham yang dipegang tiga sekuritas tersebut sebanyak 10,88 persen atau setara 2,46 miliar lembar saham. Garuda menggelar IPO pada 11 Februari 2011 dengan melepas 6,34 miliar saham ke publik senilai Rp750 per saham.

Jumlah saham yang dilepas setara 26,67 persen dari total modal yang ditetapkan, dengan perolehan total sebesar Rp4,75 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,9 miliar lembar saham milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp1,45 triliun, sehingga jumlah dana segar yang dikantongi perusahaan BUMN aviasi itu sebesar Rp3,3 triliun.

Pada saat penutupan hari pertama gelaran IPO, harga saham GIAA langsung menurun menjadi Rp620 per saham. Hingga saat ini harga saham Garuda belum mampu menyentuh harga saat penjualan pendana. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4469 seconds (0.1#10.140)