Harga Pertamax naik Rp10.200 per liter
A
A
A
Sindonews.com - Meskipun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi batal pada 1 April, namun harga pertamax yang mengikuti harga minyak dunia hari ini tembus sampai angka Rp10.200 per liter.
Harga Pertamax per 1 April 2012 naik menjadi Rp10.200 per liter bila dibandingkan dengan harga pertamax pada 15 Maret 2012 yang mencapai Rp9.550 per liter.
"Harga Pertamax saat ini mencapai Rp10.200 per liter dikarenakan mengikuti mekanisme pasar," ungkap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochammad Harun, saat dihubungi, Minggu (1/4/2012).
Harun menegaskan bila kenaikan harga pertamax periode ini tidak berpengaruh dari ditundanya kenaikan BBM per 1 April ini. "Kenaikan itu sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan BBM besubsidi yang tidak jadi naik. Jangan disamakan dengan harga BBM bersubsidi, karena itu harganya jauh sekali. Ini kan Pertamax nonsubsidi yang harganya mengikuti mekanisme pasar," tegasnya.
Harun pun mengakui bila tidak menutup kemungkinan harga Pertamax bisa lebih tinggi dari Rp10.200 per liter. "Bisa, tergantung mekanisme pasar," singkatnya.
Kenaikan harga Pertamax ini, bisa memicu masyarakat akan kembali menggunakan BBM jenis Premium akibat dari mahal harga BBM yang nonsubsidi.
"Hal yang kita khawatirkan masyarakat yang tadinya sudah menggunakan Pertamax kembali menggunakan premium, itu yang akan membuat BBM bersubsidi jumlahnya bisa meningkat kalau tidak hati-hati. Jadi upaya untuk melakukan penanggulangan, pengawasan harus kita tingkatkan," jelas Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan, beberapa waktu lalu di Istana Negara, Jakarta. (ank)
Harga Pertamax per 1 April 2012 naik menjadi Rp10.200 per liter bila dibandingkan dengan harga pertamax pada 15 Maret 2012 yang mencapai Rp9.550 per liter.
"Harga Pertamax saat ini mencapai Rp10.200 per liter dikarenakan mengikuti mekanisme pasar," ungkap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochammad Harun, saat dihubungi, Minggu (1/4/2012).
Harun menegaskan bila kenaikan harga pertamax periode ini tidak berpengaruh dari ditundanya kenaikan BBM per 1 April ini. "Kenaikan itu sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan BBM besubsidi yang tidak jadi naik. Jangan disamakan dengan harga BBM bersubsidi, karena itu harganya jauh sekali. Ini kan Pertamax nonsubsidi yang harganya mengikuti mekanisme pasar," tegasnya.
Harun pun mengakui bila tidak menutup kemungkinan harga Pertamax bisa lebih tinggi dari Rp10.200 per liter. "Bisa, tergantung mekanisme pasar," singkatnya.
Kenaikan harga Pertamax ini, bisa memicu masyarakat akan kembali menggunakan BBM jenis Premium akibat dari mahal harga BBM yang nonsubsidi.
"Hal yang kita khawatirkan masyarakat yang tadinya sudah menggunakan Pertamax kembali menggunakan premium, itu yang akan membuat BBM bersubsidi jumlahnya bisa meningkat kalau tidak hati-hati. Jadi upaya untuk melakukan penanggulangan, pengawasan harus kita tingkatkan," jelas Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan, beberapa waktu lalu di Istana Negara, Jakarta. (ank)
()