BBM batal naik, harga sembako tetap melonjak

Minggu, 01 April 2012 - 22:07 WIB
BBM batal naik, harga sembako tetap melonjak
BBM batal naik, harga sembako tetap melonjak
A A A
Sindonews.com - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang batal terjadi pada hari ini ternyata tidak serta merta membuat harga kebutuhan pokok yang terlanjur naik menjadi menurun. Seperti halnya harga bahan pokok di pasar tradisional di Bojonegoro yang mulai merangkak naik. Hal itu dipicu isu kenaikan harga bahan bakar minyak yang semula akan dinaikkan April ini.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Bambang Suharno, kenaikan harga beberapa bahan pokok itu dipengaruhi isu kenaikan harga bahan bakar minyak. “Pedagang banyak yang menaikkan harga bahan pokok lantaran mengantisipasi kenaikan harga BBM,” ujarnya, Minggu (1/4/2012).

Namun, ia memperkirakan kenaikan harga bahan pokok itu hanya sementara. Sebab, pemerintah menunda kenaikan harga bahan bakar minyak mulai April ini. Naiknya harga bahan pokok itu juga dipengaruhi naiknya biaya transportasi pengangkutan barang. “Biaya transportasi naik, dampaknya bahan pokok juga ikut naik,” ujarnya.

Harga bahan pokok yang mulai naik di Pasar Besar Bojonegoro, seperti harga minyak goreng curah yang semula Rp10.000 per liter kini naik menjadi Rp10.500 per liter, harga daging ayam kampung yang semula Rp38.000 per kilogram naik menjadi Rp40.000 per kg.

Selain itu, harga tepung terigu yang semula Rp6.800 per kg naik menjadi Rp7.000 per kg harga cabai merah yang semula Rp16.000 per kg naik menjadi Rp18.000 per kg. Harga cabai rawit naik signifikan yaitu dari Rp23.000 per kg melonjak menjadi Rp30.000 per kg.

Sedangkan, harga beras dan gabah di Bojonegoro cenderung stabil. Harga beras kualitas sedang di pasaran sekitar Rp6.500 hingga Rp6.600 per kilogram, sedangkan harga gabah di tingkat petani sekitar Rp3.000 hingga Rp3.200 per kilogram.

Menurut Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Bojonegoro, Agus Heryana, kini sekitar 15 ribu hektare lahan padi di bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro sedang panen padi. Sementara, sekitar 22 ribu hektare lahan sawah lainnya sedang tanam padi.

“Hasil panen padi kali ini lumayan bagus lantaran tidak terserang hama wereng cokelat, hama penggerek tanaman, atau terkena banjir,” ujarnya.

Gabah hasil panen terlihat banyak diletakkan di dekat Jalan Raya Bojonegoro-Cepu. Gabah hasil panen itu banyak yang langsung diborong oleh para pedagang dari luar Bojonegoro. Namun, banyak pula gabah hasil panen yang dibeli oleh Bulog Bojonegoro. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)