Daftar Lengkap Mineral Kritis yang Ekspornya Dibatasi China
loading...

China melakukan pengawasan ketat dan menyeluruh pada ekspor mineral strategis, dengan menargetkan lima logam yang digunakan di seluruh sektor pertahanan, energi bersih dan industri lainnya. Foto/Dok
A
A
A
BEIJING - China melakukan pengawasan ketat dan menyeluruh pada ekspor mineral strategis , dengan menargetkan lima logam yang digunakan di seluruh sektor pertahanan, energi bersih dan industri lainnya. Keputusan pengendalian ekspor mineral diambil China, sesaat setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor tambahan 10% pada barang-barang asal China.
Keputusan untuk membatasi tungsten dan indium, di antara logam lainnya, adalah upaya terbaru China untuk menjaga dominasinya dalam penambangan dan pemrosesan sejumlah mineral kritis , untuk segala hal mulai dari smartphone dan baterai mobil listrik hingga rudal inframerah dan amunisi.
Perluasan pembatasan membuat perusahaan-perusahaan Barat berebut mengubah rantai pasokan untuk mineral penting yang terkena dampak.
Dalam kasus antimon, logam strategis yang digunakan dalam penghambat api, peralatan tenaga surya dan amunisi, ekspor ke pembeli besar seperti Jepang, India dan Korea Selatan hampir belum dimulai kembali selama tiga bulan setelah izin ekspor diperkenalkan.
China sejauh ini masih mendominasi rantai pasokan untuk tiga logam dan tambang atau memurnikan antara setengah dan 90% dari pasokan global mineral tersebut.
Meskipun terbilang umum di dalam kerak bumi, namun China telah menguasai proses pemurnian yang sulit secara teknis dan berbahaya bagi lingkungan. Ini menghasilkan hampir 90% dari output olahan global.
China dikenal sebagai produsen dan eksportir grafit teratas dunia, dan juga menyempurnakan lebih dari 90% grafit dunia menjadi bahan yang digunakan di hampir semua baterai EV.
Keputusan untuk membatasi tungsten dan indium, di antara logam lainnya, adalah upaya terbaru China untuk menjaga dominasinya dalam penambangan dan pemrosesan sejumlah mineral kritis , untuk segala hal mulai dari smartphone dan baterai mobil listrik hingga rudal inframerah dan amunisi.
Perluasan pembatasan membuat perusahaan-perusahaan Barat berebut mengubah rantai pasokan untuk mineral penting yang terkena dampak.
Daftar mineral yang telah dibatasi oleh Beijing sejak tahun 2023:
1. Teknologi Pemrosesan Baterai, Lithium dan Galium
China mengusulkan untuk membatasi ekspor beberapa teknologi yang digunakan untuk membuat komponen baterai mutakhir dan memproses mineral kritis lithium dan galium. Pengumuman di Januari tidak mengatakan kapan perubahan usulan itu bakal diterapkan, namun diperkirakan bisa kapan saja mulai berlaku.2. Antimony, Galium, Germanium
Beijing melarang ekspor tiga mineral penting ke Amerika Serikat sebagai tanggapan atas kebijakan keras terbaru terhadap sektor chip China dari Washington. Larangan langsung hanya berlaku untuk Amerika Serikat, namun selama 18 bulan sebelumnya China terus memperkenalkan perizinan ekspor untuk ketiga logam tersebut.Dalam kasus antimon, logam strategis yang digunakan dalam penghambat api, peralatan tenaga surya dan amunisi, ekspor ke pembeli besar seperti Jepang, India dan Korea Selatan hampir belum dimulai kembali selama tiga bulan setelah izin ekspor diperkenalkan.
China sejauh ini masih mendominasi rantai pasokan untuk tiga logam dan tambang atau memurnikan antara setengah dan 90% dari pasokan global mineral tersebut.
3. Teknologi Magnet Tanah Jarang (Rare Earth)
Pada Desember 2023, China melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet tanah jarang, pemerintah menambahkannya ke dalam larangan teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan bahan penting. Tanah jarang atau Rare Earth adalah sekelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang mengubah daya menjadi gerakan dalam kendaraan listrik, turbin angin, dan elektronik.Meskipun terbilang umum di dalam kerak bumi, namun China telah menguasai proses pemurnian yang sulit secara teknis dan berbahaya bagi lingkungan. Ini menghasilkan hampir 90% dari output olahan global.
4. Graphite
Pada Oktober 2023, China mengatakan akan memerlukan izin ekspor untuk beberapa produk grafit (Graphite) dengan alasan untuk melindungi keamanan nasional.China dikenal sebagai produsen dan eksportir grafit teratas dunia, dan juga menyempurnakan lebih dari 90% grafit dunia menjadi bahan yang digunakan di hampir semua baterai EV.
(akr)
Lihat Juga :