RSI Gelar Konferensi Internasional Pangan dan Energi Berkelanjutan, Gali Solusi Tantangan Global

Senin, 17 Februari 2025 - 08:35 WIB
loading...
RSI Gelar Konferensi...
Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto mengatakan, tuntutan tata kelola industri pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rumah Sawit Indonesia (RSI) akan menggelar konferensi internasional tentang pengembangan industri pangan dan energi yang berkelanjutan, pekan ini. RSI ingin menggali bagaimana industri pertanian di Indonesia bisa menghadapi berbagai tantangan global.

Mulai dari climate change hingga hambatan perdagangan dari Uni Eropa yang mewajibkan masuknya produk-produk komoditas yang bebas deforestasi. Selain seminar dan diskusi, dalam Konferensi Internasional RSI ini, para peserta juga akan diajak site visit ke perkebunan karet dan kelapa sawit di Sumatera Utara.

“Kebijakan Uni Eropa untuk mewajibkan komoditas yang masuk wilayah mereka bebas deforestasi, memang menjadi tantangan tersendiri bagi industri pertanian dan perkebunan di Indonesia, terutama produk minyak sawit, kakao, kopi, dan karet. Namun kita juga harus mampu melihat hal ini sebagai sebuah peluang,” kata Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto dalam keterangan persnya, Senin (17/2/2025).

Kacuk mengatakan, tuntutan tata kelola industri pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan. Semakin ketatnya persaingan menembus pasar Uni Eropa bagi produk pertanian, perkebunan, dan kehutanan menjadi momentum bagi pemerintah dan pelaku industri di Indonesia untuk memperbaiki diri.

“Untuk komoditas sawit, kita sudah memiliki standar keberlanjutan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Bagaimana dengan komoditas pertanian dan perkebunan lainnya seperti kopi, kakao, dan karet? Apakah kita juga sudah memiliki standar keberlanjutan yang diterima di pasar internasional? Jika bisa meningkatkan standar dan tata kelola tersebut, peluang menembus pasar ekspor khususnya Uni Eropa akan semakin besar,” ujar Komisaris Utama Grup PT Perkebunan Paya Pinang ini.

Konferensi internasional RSI digelar pecan ini di Hotel JW Marriott Medan, Sumatera Utara. Mengangkat tema Indonesia’s Agricultural Industry Policies and The New European Union Regulation on Deforestation-Free Products: Tantangan dan Peluang.

Sejumlah para pakar komoditas dan praktisi industri komoditas global akan hadir menjadi pembicara. Mereka antara lain Prof Dr Rizaldi Boer (IPB University), Jelmen Haaze (Commodity Senior Expert - PWC Belgium), Suwanto Gullit (Business Operational Sustainability Manager for Palm, Unilever Oleochemical Indonesia), dan Ku Kok Peng (Chief Sustainability Officer, Kuala Lumpur Kepong Berhad).

Sementara itu, sejumlah pejabat pemerintah yang dijadwalkan hadir sebagai perwakilan sejumlah kementerian terkait. Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara dijadwalkan memberikan sambutan. Keynote speech akan disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.

“Para pakar yang akan menjadi pembicara tersebut yang akan mengupas tuntas peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh tiga komoditas perkebunan Indonesia yaitu: minyak sawit, karet, serta kopi dan kakao,” lanjutnya.

Kacuk mengatakan, ada empat tujuan yang ingin dicapai dari konferensi internasional RSI yang pertama ini. Pertama, untuk memahami fenomena perubahan iklim dan mengkaji sektor-sektor bisnis apa yang memberikan kontribusi terhadap emisi gas rumah kaca .

Kedua, menggali upaya yang dilakukan pemerintah dan pelaku bisnis di Indonesia dalam memitigasi dampak perubahan iklim khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Ketiga, mendapatkan gambaran tentang latar belakang.

Keempat, dampak dari kebijakan EUDR dan EU RED II. ”Dari konferensi ini kami ingin belajar bagaimana pengalaman pelaku industri khususnya di luar negeri dalam menerapkan kebijakan EU RED II,” tandasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
PT reNIKOLA-KPNJ Teken...
PT reNIKOLA-KPNJ Teken Perjanjian BOOT Proyek CBGG di Sumut
Uni Eropa Dipaksa Mencabut...
Uni Eropa Dipaksa Mencabut Sanksi ke Beberapa Oligarki Rusia
Bergeser ke Ekonomi...
Bergeser ke Ekonomi Perang, Nilai Kontraktor Senjata Terbesar Jerman Melewati VW
Menuju Industri Sawit...
Menuju Industri Sawit Berkelanjutan lewat Empat Pilar Utama
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Trump Ancam Balas Tarif...
Trump Ancam Balas Tarif Uni Eropa 200%, Targetkan Sampanye dan Alkohol
Jaga Iklim Investasi,...
Jaga Iklim Investasi, Pemerintah Harus Berikan Kepastian Hukum Industri Sawit
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
Rekomendasi
Ruben Onsu Diduga Sudah...
Ruben Onsu Diduga Sudah Mualaf, Sarwendah: No Comment
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Jumat 21 Maret 2025/21 Ramadan 1446 H
Relokasi Warga Rempang...
Relokasi Warga Rempang Dipastikan Berkeadilan dan Dorong Investasi Inklusif
Berita Terkini
Ditetapkan Jadi KEK...
Ditetapkan Jadi KEK Industropolis, Danareksa Optimistis Percepat Investasi di KITB
6 jam yang lalu
MNC Life Raih The Best...
MNC Life Raih The Best Asuransi Jiwa di Ajang Infobank-Isentia Digital Brand Awards 2025
7 jam yang lalu
Angela Tanoesoedibjo...
Angela Tanoesoedibjo Beberkan 3 Strategi MNC Group Hadapi Tantangan Bisnis
7 jam yang lalu
Pabrik Gula Djatiroto...
Pabrik Gula Djatiroto Bakal Beroperasi sesuai Rencana
7 jam yang lalu
PHE ONWJ Kolaborasi...
PHE ONWJ Kolaborasi Gelar Safari Ramadan di Sekitar Wilayah Operasi
7 jam yang lalu
Julo Rilis Aplikasi...
Julo Rilis Aplikasi di iOS, Bidik 20 Juta Pengguna Baru
8 jam yang lalu
Infografis
Diprediksi Puncak Arus...
Diprediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved