4 BUMN kelola 212 ribu Ha lahan pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggarap 212.000 hektare (ha) lahan pertanian yang ada di Sulsel untuk pengembangan pertanian berbasis korporasi. Upaya keempat BUMN tersebut untuk pengembangan padi dan jagung di beberapa daerah di Sulsel.
”Beberapa BUMN sudah mulai jalan,” kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang di Makassar, kemarin.
Keempat BUMN tersebut yakni PT Sang Hyang Seri (SHS). Bahkan SHS sudah mulai melakukan sosialisasi bersama KTNA Sulsel di sejumlah daerah. “Perusahaan ini, nantinya akan mengelola 137.000 ha lahan pertanian untuk produk pangan,” katanya.
BUMN lainnya adalah, Perum Bulog yang akan mengelola lahan pertanian seluas 10.000 ha. Selanjutnya adalah PT Pertani yang mengelola lahan 45.000 ha. “Termasuk PT Pupuk Kaltim (PKT) juga akan mengelola lahan 20.000 ha,” ujar Rahman.
Dia mengatakan, total lahan yang akan digarap keempat BUMN tersebut mencapai 212.000 ha. ”Keterlibatan empat BUMN itu sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2011, tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim,” jelasnya.
Termasuk mendukung program pemerintah untuk produksi beras nasional sebanyak 10 juta ton hingga 2014 nanti. “Tentu saja keterlibatan keempat perusahaan tersebut juga akan membantu petani di Sulsel,” kata Rahman.
Nantinya, lanjut Rahman, keempat BUMN itu akan memberikan modal kerja kepada petani sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Modal kerja yang diberikan dikenai bunga sekitar 3 persen. “Pinjaman itu untuk pembelian bibit, pupuk dan kebutuhan produksi lainnya,” paparnya.
Menurut dia, pinjaman yang diberikan akan dikembalikan pada masa panen. Namun pada musim tanam baru, petani akan kembali diberikan modal kerja. “Model ini namanya pengadaan pangan berbasis korporasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Bisnis Program Kantor Wilayah BRI Makassar Darmanto mengatakan, tahun ini akan memberikan kredit ke PT Pertani. “April nanti BRI akan membiayai modal ke PT Pertani untuk pengadaan pangan berbasis korporasi,” katanya.
Dia menyebutkan, modal yang disiapkan sebanyak Rp50 miliar. Jumlah tersebut, jika dikonversi dengan luas lahan yang akan dibiayai mencapai sekitar 10.000 ha. “Modal itu akan diberikan ke petani pada musim tanam tahun ini,” kata Darmanto.
Daerah yang menjadi tempat pengembangan adalah Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bone, dan Polewali Mandar di Sulawesi Barat (Sulbar). “Program ini sudah berjalan sejak 2011,” paparnya. (ank)
”Beberapa BUMN sudah mulai jalan,” kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang di Makassar, kemarin.
Keempat BUMN tersebut yakni PT Sang Hyang Seri (SHS). Bahkan SHS sudah mulai melakukan sosialisasi bersama KTNA Sulsel di sejumlah daerah. “Perusahaan ini, nantinya akan mengelola 137.000 ha lahan pertanian untuk produk pangan,” katanya.
BUMN lainnya adalah, Perum Bulog yang akan mengelola lahan pertanian seluas 10.000 ha. Selanjutnya adalah PT Pertani yang mengelola lahan 45.000 ha. “Termasuk PT Pupuk Kaltim (PKT) juga akan mengelola lahan 20.000 ha,” ujar Rahman.
Dia mengatakan, total lahan yang akan digarap keempat BUMN tersebut mencapai 212.000 ha. ”Keterlibatan empat BUMN itu sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2011, tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim,” jelasnya.
Termasuk mendukung program pemerintah untuk produksi beras nasional sebanyak 10 juta ton hingga 2014 nanti. “Tentu saja keterlibatan keempat perusahaan tersebut juga akan membantu petani di Sulsel,” kata Rahman.
Nantinya, lanjut Rahman, keempat BUMN itu akan memberikan modal kerja kepada petani sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Modal kerja yang diberikan dikenai bunga sekitar 3 persen. “Pinjaman itu untuk pembelian bibit, pupuk dan kebutuhan produksi lainnya,” paparnya.
Menurut dia, pinjaman yang diberikan akan dikembalikan pada masa panen. Namun pada musim tanam baru, petani akan kembali diberikan modal kerja. “Model ini namanya pengadaan pangan berbasis korporasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Bisnis Program Kantor Wilayah BRI Makassar Darmanto mengatakan, tahun ini akan memberikan kredit ke PT Pertani. “April nanti BRI akan membiayai modal ke PT Pertani untuk pengadaan pangan berbasis korporasi,” katanya.
Dia menyebutkan, modal yang disiapkan sebanyak Rp50 miliar. Jumlah tersebut, jika dikonversi dengan luas lahan yang akan dibiayai mencapai sekitar 10.000 ha. “Modal itu akan diberikan ke petani pada musim tanam tahun ini,” kata Darmanto.
Daerah yang menjadi tempat pengembangan adalah Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bone, dan Polewali Mandar di Sulawesi Barat (Sulbar). “Program ini sudah berjalan sejak 2011,” paparnya. (ank)
()