Menkeu: APBNP bisa 2 kali!
Senin, 02 April 2012 - 15:41 WIB

Menkeu: APBNP bisa 2 kali!
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan bahwa APBNP dapat saja terjadi dua kali dalam tahun 2012. Hal ini dimungkinkan jika terjadi lonjakan minyak dunia yang sudah tidak tertahan lagi.
"Pada tahun 2012 bisa saja terjadi APBN Perubahan dua kali. Seperti tahun 2005, dimana APBNP juga terjadi sebanyak dua kali," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (2/4/2012).
Salah satu faktor yang mendukung hal tersebut, disampaikan Agus, adalah kenaikan harga minyak dunia. Dimana walaupun sudah ada katup pengaman sesuai dengan pasal 7 ayat 6A di UU APBN P 2012, tetap saja fiskal terancam jika lonjakan minyak dunia sangat tinggi.
Namun, Agus cukup merasakan kelegaan setelah menerima hasil sidang paripurna. Terutama diberikannya ruang terhadap pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga.
"Ketika harga minyak dunia meningkat, kita bisa lakukan penyesuaian harga, itu kita sambut dengan lega. Walapun sebenarnya kita paham kenaikan harga, kita tahu akan menyengsarakan rakyat yang berpenghasilan rendah," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga ketahanan fiskal. Karena hal tersebut, adalah bentuk penjagaan ekonomi nasional.
"APBNP 2012 dapat berikan sinyal yang kuat, untuk pemerintah menjaga fiskal. Kita menghindarkan diri, dari defisit anggaran, agar tdak melanggar UU. Angka tiga itu tidak boleh tersentuh," ungkap Hatta.
Maka dari itu, dengan waktu yang tersisa, pemerintah akan mengupayakan agar dari asumsi makro ataupun rencana sebelumnya ketika pengajuan APBNP 2012 dapat terlaksana dengan baik.
"Pada APBNP juga pemerintah memotong anggaran KL Rp18,6 triliun, memanfaatkan SAL Rp30,6 triliun yang sebagian besar dilakukan untuk program stimulus yang titik poinnya ada di infrastruktur," pungkas Hatta.
"Pada tahun 2012 bisa saja terjadi APBN Perubahan dua kali. Seperti tahun 2005, dimana APBNP juga terjadi sebanyak dua kali," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (2/4/2012).
Salah satu faktor yang mendukung hal tersebut, disampaikan Agus, adalah kenaikan harga minyak dunia. Dimana walaupun sudah ada katup pengaman sesuai dengan pasal 7 ayat 6A di UU APBN P 2012, tetap saja fiskal terancam jika lonjakan minyak dunia sangat tinggi.
Namun, Agus cukup merasakan kelegaan setelah menerima hasil sidang paripurna. Terutama diberikannya ruang terhadap pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga.
"Ketika harga minyak dunia meningkat, kita bisa lakukan penyesuaian harga, itu kita sambut dengan lega. Walapun sebenarnya kita paham kenaikan harga, kita tahu akan menyengsarakan rakyat yang berpenghasilan rendah," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga ketahanan fiskal. Karena hal tersebut, adalah bentuk penjagaan ekonomi nasional.
"APBNP 2012 dapat berikan sinyal yang kuat, untuk pemerintah menjaga fiskal. Kita menghindarkan diri, dari defisit anggaran, agar tdak melanggar UU. Angka tiga itu tidak boleh tersentuh," ungkap Hatta.
Maka dari itu, dengan waktu yang tersisa, pemerintah akan mengupayakan agar dari asumsi makro ataupun rencana sebelumnya ketika pengajuan APBNP 2012 dapat terlaksana dengan baik.
"Pada APBNP juga pemerintah memotong anggaran KL Rp18,6 triliun, memanfaatkan SAL Rp30,6 triliun yang sebagian besar dilakukan untuk program stimulus yang titik poinnya ada di infrastruktur," pungkas Hatta.
()