Indomobil Finance tawarkan bunga obligasi 8,65%

Sabtu, 07 April 2012 - 10:12 WIB
Indomobil Finance tawarkan bunga obligasi 8,65%
Indomobil Finance tawarkan bunga obligasi 8,65%
A A A
Sindonews.com – PT Indomobil Finance Indonesia Tbk (IMFI) menawarkan kupon bunga sebesar 6,5–8,65 persen untuk obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp750 miliar.

Obligasi tersebut ditawarkan dalam tiga seri dengan tenor terpanjang selama empat tahun. “Untuk seri A selama 370 hari memiliki kupon 6,5- 7,15 persen, Seri B dengan tenor 36 bulan 7,5-8,4% dan Seri C dengan tenor 48 memiliki kisaran kupon 7,75-8,65 persen,” ujar Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas Amalia Gusti, selaku penjamin emisi.

Selain Danareksa, PT CIMB Securities Indonesia, PT Indopremier Securities, PT Kresna Graha Sekurindo dan PT NISP sekuritas juga bertindak sebagai penjamin emisi obligasi tersebut. Amalia mengatakan,kupon tersebut ditetapkan dengan melihat kondisi industri saat ini serta tingkat suku bunga yang cukup rendah.

Dia yakin kupon tersebut menarik bagi investor. Apalagi peringkat obligasi yang ditetapkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah ‘idA’ dengan outlook stable. Dia mengungkapkan, proses book buildingmulai dilakukan 5-19 April 2012. Sementara penawaran pada 3-4 Mei 2012. Sedangkan penjatahan dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan pada 7 Mei dan 10 Mei 2012.

Direktur IMFI, Gunawan mengatakan, obligasi yang dikeluarkan IMFI merupakan tahap pertama, dari total obligasi yang direncanakan sebesar Rp4 triliun. Dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk penambahan modal kerja dan meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor tahun ini. Tahun ini, lanjut dia, anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) menargetkan pembiayaan sebesar Rp4 triliun naik 25 persen dari realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp3,2 triliun.

Menurut Gunawan, komposisi pembiayaan terbesar ada pada roda empat dan alat berat yang mencapai 70 persen, sementara sisanya roda dua sebesar 30 persen. “Target tersebut memang belum memperhitungkan aturan baru mengenai uang muka. Namun, kami tetap optimistis, karena komposisinya bisa diswitch ke alat berat yang memang tengah meningkat,” paparnya.

Dia menjelaskan, aturan baru Bank Indonesia yang mengharuskan uang muka kendaraan sebesar 30 persen belum akan memberikan dampak signifikan terhadap industri pembiayaan. Apalagi prospek pembiayaan di tahun ini,lanjut Gunawan, cukup positif. Hingga Maret 2012, IMFI mampu membukukan pembiayaan hingga Rp850 miliar atau naik 28 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Analis MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, dari sisi kupon cukup menarik jika dikaitkan dengan industri yang digeluti emiten saat ini. Kendala yang perlu diantisipasi adalah kenaikan Down Payment (DP) untuk perusahaan pembiayaan dan kenaikan DP tersebut punya prospek menurunkan permintaan leasing. Dia menilai kupon bunga yang ditawarkan perseroan relatif tinggi.

Bila melihat bunga obligasi negara saat ini saja berada di kisaran enam persen. Melihat status yang diberikan Pefindo, idA dengan outlook stable, terhadap prospek emiten itu sendiri jika bunganya bisa lebih ditekan hingga tujuh persen. Hal senada diungkapkan analis Universal Broker Satrio Utomo bahwa kupon bunga yang ditawarkan perseroan cukup tinggi. Pasalnya, bila dilihat rating obligasi IMFI itu adalah idA, kupon yang ditawarkan mencapai delapan persen dirasa terlalu mahal.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6784 seconds (0.1#10.140)