Semen Baturaja jaring penjamin emisi

Selasa, 10 April 2012 - 10:07 WIB
Semen Baturaja jaring penjamin emisi
Semen Baturaja jaring penjamin emisi
A A A
Sindonews.com – PT Semen Baturaja (Persero) mulai membuka pendaftaran atau prakualifikasi lembaga penunjang untuk penawaran saham perdana (IPO). Salah satunya adalah penjamin pelaksana emisi (underwriter), selama periode 9–12 April 2012.

Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulfikri Subli ada mengatakan,delapan lembaga penunjang yang dicari, antara lain underwriter,konsultan hukum,kantor jasa penilai publik, notaris, biro administrasi efek (BAE), public relation, perusahaan percetakan, kantor akuntan publik (KAP) untuk verifikasi biaya dan hasil privatisasi. “Untuk itu, para lembaga penunjang yang berminat dapat memasukkan dokumen pendaftaran penawarannya, sebab tanggal 12 April 2012 akan ditutup,” kata Zulfikri di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, setelah melakukan prakualifikasi atas lembaga penunjang IPO tersebut, perseroan akan memilih tiga perusahaan dari masingmasing lembaga penunjang yang memenuhi persyaratan. Selanjutnya, pada 30 April 2012 kandidat dari masingmasing lembaga penunjang diusulkan untuk dipilih oleh tim privatisasi.“Tim ini terdiri dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Semen Baturaja. Untuk underwriter sendiri, ditentukan oleh Menteri BUMN,”tuturnya.

Sementara, perseroan telah menunjuk penasihat keuangan (financial advisor), yakni Ernst & Young (EY). Setelah delapan lembaga penunjang terpilih, perseroan akan memasukkan dokumen pendaftaran IPO ke Bursa Efek Indonesia dan Bapepam- LK. Diharapkan, penawaran saham perdana ke publik dapat dilangsungkan pada akhir Agustus 2012 atau awal September 2012. “Tadinya kami mengharapkan bisa IPO pada Juli,namun karena baru melakukan prakualifikasi maka IPO bisa awal September,”imbuhnya.

Dalam dokumen pendaftaran IPO, perseroan akan menggunakan laporan keuangan akhir Maret 2012.Target perolehan dana IPO yang sekitar Rp1 triliun. Dana hasil IPO akan dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,2 juta ton menjadi 3 juta ton pada 2016, meningkatkan struktur permodalan, serta meningkatkan penerapan good corporate governance (GCG).
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5853 seconds (0.1#10.140)