Banyak minat investasi, minim realisasi

Jum'at, 13 April 2012 - 09:55 WIB
Banyak minat investasi,...
Banyak minat investasi, minim realisasi
A A A
Sindonews.com – Dalam tiga tahun terakhir Indonesia telah menarik minat investasi sekitar Rp2.000 triliun. Namun, dari minat investasi tersebut, hanya Rp650 triliun yang terealisasi.

Deputi Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tamba Hutapea menjelaskan,investasi yang belum terealisasi sekitar Rp1.400 triliun, utamanya disebabkan minimnya infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur seperti energi, pelabuhan, dan jalan yang minim membuat investor menahan investasinya sambil menunggu Indonesia melakukan perbaikan.

“Ada Rp2.000 triliun yang sudah minta izin masuk tapi realisasi baru Rp600 triliun. Masih ada Rp1.400 triliun yang menunggu kepastian,menunggu infrastruktur salah satunya,” ujar Tamba saat konferensi pers menjelang penyelenggaraan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2012, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Investor juga masih menunggu kepastian perizinan terutama dalam pembebasan lahan. Mereka juga berharap Indonesia memperbaiki koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. “Mereka sudah punya izin pemerintah pusat, tinggal menunggu izin daerah, infrastruktur juga,”imbuhnya. Tamba berharap, IIICE yang akan diselenggarakan pada 2–5 Mei mampu membuahkan hasil positif bagi pembangunan infrastruktur.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengakui, anggaran infrastruktur yang ditetapkan Rp160 triliun atau hanya dua persen dari PDB memang kurang dalam mendukung pertumbuhan yang pesat. Menurut dia,Indonesia paling tidak harus mengalokasikan tujuh persen dari PDBnya untuk infrastruktur bila ingin menggenjot pertumbuhan sebesar tujuh persen.

Tahun ini pemerintah telah menyiapkan dana Rp204,7 triliun dalam program pembangunan infrastruktur. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan,Indonesia membutuhkan anggaran hingga Rp1.786 triliun untuk membangun infrastruktur. Di antaranya untuk penyediaan listrik dan energi sebesar Rp681 triliun, pembangunan jalan raya Rp339 triliun, serta Rp326 triliun untuk rel kereta api.

“Bagi kami, infrastruktur sangat penting karena kaitannya dengan daya saing kita sebagai pengusaha. Tentunya yang sangat kita harapkan adalah bagaimana mendorong kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha melalui infrastruktur ini,”papar Suryo. Dia berharap, IIICE akan menjadi peluang bagi pemerintah dan dunia usaha dalam memperbaiki infrastruktur Indonesia.
()
Berita Terkini
Perdagangan Saham Dibekukan...
Perdagangan Saham Dibekukan usai IHSG Ambruk 5%
11 menit yang lalu
Berapa THR Polisi dan...
Berapa THR Polisi dan TNI di 2025? Simak Komponen Gaji dan Tunjangannya
19 menit yang lalu
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
1 jam yang lalu
Raksasa Ritel Asal AS...
Raksasa Ritel Asal AS di Ambang Kebangkrutan, Ratusan Toko Terancam Tutup
2 jam yang lalu
Lepas dari Middle Income...
Lepas dari Middle Income Trap, Indonesia Bisa Pakai Strategi Ini
4 jam yang lalu
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
5 jam yang lalu
Infografis
2025, Diprediksi akan...
2025, Diprediksi akan Banyak Orang Kaya Mendadak karena Kripto
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved