Kim terpilih, kepentingan AS tetap aman

Selasa, 17 April 2012 - 14:50 WIB
Kim terpilih, kepentingan AS tetap aman
Kim terpilih, kepentingan AS tetap aman
A A A
Sindonews.com - Presiden Bank Dunia yang baru saja terpilih Jim Yong Kim diperkirakan akan memberi warna baru pada lembaga yang selama ini selalu identik dengan Amerika Serikat (AS).

"Bank Dunia cenderung memprioritaskan kepentingan perusahaan dan secara historis, AS telah menggunakan Bank Dunia untuk mempromosikan agenda politik dan ekonomi," ungkap Mark Weisbrot dari Pusat Riset Ekonomi dan Kebijakan di Washington, seperti dilansir dari AFP, Selasa (17/4/2012).

Mark berpendapat Kim dapat membantu membatasi kerusakan yang dibuat Bank Dunia dan mengarahkan uang ke dalam proyek positif yang meningkatkan kesehatan dan pendidikan.

Namun, terpilihnya Kim ini mengundang sedikit menuai perdebatan. Masalahnya, dalam perjanjian tidak tertulis, Washington selalu menempati posisi kepala Bank Dunia, sementara Eropa memegang kendali yang kepemimpinan lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF).

Jose Antonio Ocampo, ekonom asal Kolombia yang menarik diri dari perebutan kursi kepemimpinan Bank Dunia mengatakan keputusan yang dibuat berdasarkan politik sangat tidak pantas.

Selain Kim, Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala juga mengecam tradisi lama dan tidak adil dari pemilihan Bank Dunia. "Jelas bagi saya bahwa kita harus membuatnya lebih terbuka, transparan, dan berdasarkan jasa. Kami perlu memastikan bahwa Bank Dunia tidak berkontribusi terhadap defisit demokrasi dalam pemerintahan global," tegas dia.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama meyakini Kim akan menjadi pemimpin yang inklusif yang akan membawa Bank Dunia dalam gairah pengetahuan yang mendalam tentang program sosial.

"(Kim) mampu berkomitmen untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kemampuan untuk menanggapi tantangan yang kompleks dan menangkap peluang baru," ungkap Obama seperti dikutip dari AFP.

Sementara itu, mantan pemimpin Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan kepemimpinan Jim berbasis ilmu pengetahuan akan mendorong Bank Dunia menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi Kelompok Bank Dunia. "Karena modernisasi untuk lebih melayani negara-negara klien dalam mengatasi kemiskinan," jelas dia.

Namun, lembaga pengembang global, Oxfam, menyebut proses seleksi tersebut palsu, bahkan ungkapan itu ditujukan pada ucapan-ucapan selamat untuk Kim.

"Dr Kim adalah pilihan yang sangat baik untuk presiden Bank Dunia dan pahlawan pembangunan benar," kata wakil Oxfam, Elizabeth Stuart.

"Tapi kita tidak akan pernah tahu apakah dia adalah kandidat terbaik untuk pekerjaan itu, karena tidak ada kompetisi yang benar dan adil," tegas dia.

Peter Chowla dari Bretton Woods Project, yang memonitor pekerjaan Bank Dunia, menyebut keputusan ini sebagai rajutan antara AS dan Eropa.

"Hal ini akan mengikis legitimasi Bank Dunia, kecuali Kim mulai mendengarkan negara-negara berkembang dan kritikus Bank Dunia dan memulai proses reformasi yang mendasar," tukas dia.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6031 seconds (0.1#10.140)