Angkatan kerja RI bertambah 2 juta pertahun

Senin, 23 April 2012 - 20:15 WIB
Angkatan kerja RI bertambah 2 juta pertahun
Angkatan kerja RI bertambah 2 juta pertahun
A A A
Sindonews.com - Kebutuhan tenaga kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal itu seiring dengan melajunya pertumbuhan ekonomi. Fenomena tersebut diikuti dengan kebutuhan akan jaminan sosial tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang mendorong optimalisasi proses produksi.

"Sekarang ini sudah sekitar 113 juta angkatan kerja Indonesia. Tiga tahun yang lalu 108 juta, jadi kira-kira setiap tahun bertambah dua juta atau tiga juta ya," ujar Kepala Seksi Pengawasan Lingkungan Kerja DPNK3-Kemenakertrans M Yusuf kepada Sindonews saat ditemui di sela-sela Pelatihan K3 di Hotel Le Grandeur, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta, Senin (23/4/2012).

Dalam pelatihan yang terselenggara berkat kerja sama PT Jamsostek cabang Pluit dan PT Surveyor Indonesia tersebut, Yusuf juga menerangkan, secara umum kepedulian pengusaha Indonesia untuk mensejahterakan tenaga kerjanya dianggap sudah cukup baik. Namun demikian, hal tersebut tentu saja masih perlu untuk terus didorong dan ditingkatkan.

"Bicara kesejahteraan pekerja, kita bicara dari Sabang sampai Merauke. Dari survei yang kami lakukan di seluruh provinsi, kesadaran pengusaha sudah cukup tinggi untuk memberikan kesejahteraan kepada tenaga kerjanya," terangnya.

Menurutnya, ada tiga faktor utama mengapa pengusaha Indonesia mengikuti Program Jamsostek. "Yang pertama, jelas dari segi legal itu wajib. Karena itu amanat undang-undang. Kedua, jaminan sosial ini memberikan perlindungan dari aspek finansial, langsung atau tidak langsung bagi perusahaan. Yang ketiga juga aspek moral. Kalau pengusaha tidak peduli dengan kesejahteraan tenaga kerjanya, perusahaan dianggap tidak memperhatikan hak asasi manusia," paparnya.

Tantangan kita saat ini, kata Yusuf, adalah mengubah cara pandang pengusaha perihal Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini. "Kebanyakan dari mereka memandang hal ini sebagai cost, padahal yang sebenarnya Jamsostek ini kan investasi," tambahnya.

Oleh karena itu, tambah Yusuf, pihaknya akan terus gencar melakukan pembinaan kepada pengusaha Indonesia. "Memang pembinaan ini belum bisa sejalan dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi, itu tantangannya. Tapi kita akan terus berusaha," tegasnya. (san)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3148 seconds (0.1#10.140)