2016, Pertamina bakal miliki 82 kapal

Kamis, 26 April 2012 - 10:28 WIB
2016, Pertamina bakal miliki 82 kapal
2016, Pertamina bakal miliki 82 kapal
A A A
Sindonews.com – PT Pertamina (Persero) Perkapalan hingga 2016 memproyeksikan kepemilikan sebanyak 82 unit kapal dari total 180 unit kapal yang dioperasikan perusahaan saat ini.

Kepemilikan kapal akan terus ditambah hingga mencapai 50 persen dari total kapal yang dioperasikan perusahaan,atau mencapai 90 unit. “Kekurangan kapal ini akan dibahas lagi jika capaian 82 unit kapal sudah terealisasi. Saat ini jumlah kapal milik Pertamina masih sekitar 47 unit,” ujar Senior Vice President Pertamina Perkapalan Suhartoko seusai peluncuran kapal tanker MT Kasim, pesanan Pertamina Perkapalan yang digarap PT Dok dan Perkapalan Surabaya, kemarin.

Suhartoko mengatakan, untuk memasok kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (liquid petroleum gas/LPG), saat ini Pertamina baru memiliki sekitar 25 persen dari kapal yang digunakan untuk kepentingan tersebut, sisanya masih disewa dari pihak lain. Penambahan kapal Pertamina yang digarap PT Dok dan Perkapalan Surabaya ini diharapkan dapat memperlancar arus pasokan BBM dan elpiji ke seluruh kawasan di Indonesia, khususnya Indonesia Timur.

“Saat ini masih ada dua kapal Pertamina lagi yang masih digarap PT Dok dan Perkapalan Surabaya. Kami harap secepatnya bisa selesai,”tuturnya.

PT Dok dan Perkapalan Surabaya memiliki kontrak kerja sama pembuatan tujuh kapal tanker dengan Pertamina, dengan total nilai investasi sekitar USD101,5 juta. Dari tujuh kapal, lima unit telah diserahterimakan. Lima unit kapal itu di antaranya MT Ketaling, MT Katomas, MT Klasogun, dan MT Plaju. Semua kapal tersebut berbobot 6.500 long tonage dead weight (LTDW).Kerja sama pemesanan kapal ini sudah berlangsung sejak tahun 1996.

Sementara, Direktur Produksi PT Dok dan Perkapalan Surabaya I Wayan Yoga Djunedy mengatakan, pihaknya berupaya menyelesaikan pesanan kapal dari Pertamina sesuai target waktu yang telah ditetapkan. Namun, dia mengakui bahwa kali ini penyelesaiannya tidak sesuai target lantaran keterlambatan kedatangan perangkat mesin dari Jepang. “Perangkat gearbox yang kami pesan dari Jepang datang terlambat. Itu karena Jepang terkena tsunami beberapa waktu lalu.Akibatnya, penyelesaian kapal terlambat tiga bulan dari waktu yang ditentukan,” paparnya.

Terkait dengan dua kapal yang masih dalam proses penyelesaian, jelas Djuanedy,MT Kasim saat ini masih 70 persen dan kemungkinan besar akhir tahun ini sudah bisa diserahterimakan ke Pertamina. Sedangkan, satu kapal lagi, lanjut dia, saat ini masih dalam penggarapan sudah selesai sekitar 90 persen. Serah terima kemungkinan besar bisa dilakukan pada bulan Juli 2012. “Kami harap, ke depan ada proyek-proyek lagi dari Pertamina yang bisa kami garap,” kata Djuanedy.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5081 seconds (0.1#10.140)