Outstanding KUR di Solo mencapai Rp849,25 M

Kamis, 26 April 2012 - 12:27 WIB
Outstanding KUR di Solo mencapai Rp849,25 M
Outstanding KUR di Solo mencapai Rp849,25 M
A A A


Sindonews.com - Outstanding Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan di Solo dan sekitarnya selama bulan Maret 2012 mencapai Rp849,25 miliar atau tumbuh 79,07 persen (year on year).

“KUR tersebut diberikan kepada 94.604 debitur,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Doni P Joewono saat dikonfirmasi via telepon terkait outstanding KUR, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/4/2012).

Perkembangan KUR yang menggembirakan tersebut, menurut Doni, mencerminkan bahwa perbankan lebih serius dalam menyalurkan KUR. Di sisi lain, dilihat dari sektor ekonomi kredit perbankan sebagian besar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp8,44 triliun, disusul sektor industri pengolahan sebesar Rp7,56 triliun, dan sektor real estate, persewaan sebesar Rp1,09 triliun.

“Kredit rumah tangga untuk pemilikan rumah, flat atau apartemen, ruko atau rukan, kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, elektronik, dan untuk keperluan multiguna yang tercakup dalam kredit sektor penerima kredit bukan lapangan usaha juga memiliki porsi yang besar mencapai Rp9,13 triliun,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dari jenis penggunaan, kredit investasi mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 73,79 persen (yoy) atau senilai Rp3,89 triliun, disusul kredit konsumsi yang tumbuh 19,87 persen (yoy) atau senilai Rp9,13 triliun dan kredit modal kerja yang tumbuh 15,61 persen (yoy) atau senilai Rp18,46 triliun.

“Kondisi perekonomian dan iklim usaha yang kondusif, tampaknya menjadi penggerak untuk tumbuhnya kredit di sektor produktif. Di sisi lain, kecenderungan penurunan suku bunga kredit investasi juga menarik bagi investor dan pengusaha untuk memanfaatkan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank,” jelas Doni lagi.

Indikator tingkat intermediasi perbankan yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Maret 2012 sebesar 97,73 persen, menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, mengindikasikan bahwa sebagian besar simpanan masyarakat pada perbankan di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta telah dimanfaatkan perbankan untuk menyalurkan kredit/pembiayaan.

“Kualitas kredit juga tetap terjaga yang tercermin dari rasio nonperforming loan (NPL) gross sebesar 2,74 persen,” ungkapnya lagi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6379 seconds (0.1#10.140)