Sumur tua, produksi Chevron menurun

Jum'at, 27 April 2012 - 10:44 WIB
Sumur tua, produksi...
Sumur tua, produksi Chevron menurun
A A A


Sindonews.com - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang beroperasi di Riau menyatakan ada penurunan produksi minyak bumi. Penurunan minyak itu mencapai kisaran 2.000 barel per harinya. Produksi perusahaan minyak berbendera Amerika Serikat (AS) tersebut saat ini sebesar 350 ribu barel per hari.

General Manager Policy, Government, and Public Affair PT CPI Usman Slamet menyatakan adanya penurunan produksi minyak disebabkan oleh beberapa faktor.

"Salah satunya karena sumur-sumur minyak yang sudah tua atau kurang produktif lagi. Itu hal yang alami," kata Usman kepada di Riau, Jumat (27/4/2012).

Namun demikian, walau mengalami penurunan produksi tahun ini, perusahaan yang dulu bernama Caltex mengklaim sudah memenuhi kuota produksi yang dipatok pemerintah yakni 350 ribu barel per hari.

Adapun untuk menggenjot produksi minyak yang mulai menurun, Chevron telah melakukan upaya perluasan ladang minyak. Serta mengupayakan penerapan teknologi terbaru dan canggih. "Saat ini ladang minyak Chevron di Riau ada dua blok. Yakni Blok Siak dan Blok Rokan dengan ribuan sumur minyak," ucapnya.

Namun dia enggan menyebut berapa banyak sumur yang tidak produktif lagi. Namun, diakuinya, yang jelas pihaknya terus melakukan ekplorasi minyak untuk menggenjot produksi.

Saat ini, lanjut Usman, PT CPI yang merupakan kontraktor dengan produksi minyak terbesar di Indonesia ini mempunyai dua blok ladang minyak. Yakni Blok Rokan dan Blok Siak. "Kita juga terus melakukan pengeboran dan mencari sumur baru lagi," ujarnya.

Sekadar informasi, pemerintah sebelumnya telah mengisyaratkan Chevron akan kembali mengelola Blok Siak. Ladang minyak produktif tersebut sudah dikelola Blok Siak sejak tahun 1991. Dan akan berakhir pada 2013 mendatang. Perusahaan milik Amerika Serikat (AS) ini juga telah mengajukan proposal untuk kembali mengelola Blok Siak.

Namun demikian, Chevron diminta tidak serakah untuk mengelola Blok Siak. "Paling tidak Chevron harus berkolaborasi dengan perusahaan lain. Terutama perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," tandasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7576 seconds (0.1#10.140)