Perbankan Solo makin membaik

Selasa, 01 Mei 2012 - 10:43 WIB
Perbankan Solo makin...
Perbankan Solo makin membaik
A A A


Sindonews.com - Kinerja perbankan di wilayah Solo Raya Maret ini menunjukkan peningkatan dibanding periode sama tahun lalu. Hingga Maret, aset perbankan naik 26,61 persen year on year(yoy) dengan nilai Rp40,10 triliun.

”Pertumbuhan total aset perbankan didukung peningkatan dana pihak ketiga atau simpanan masyarakat,” ucap Kepala Perwakilan BI Solo Doni P Joewono, Senin 30 April 2012.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan mencapai Rp32,22 triliun atau tumbuh 28,18 persen yoy. Simpanan masyarakat yang paling besar dalam bentuk tabungan dengan pangsa sebesar 48,88 persen dari DPK atau Rp15,75 triliun.

Disusul deposito dengan pangsa 36,62 persen atau Rp11,80 triliun, dan sisanya dalam bentuk giro dengan pangsa 14,50 persen atau Rp4,67 triliun. Dari sisi kredit, kata Doni, yang disalurkan perbankan pada Maret 2012 mencapai Rp31,49 triliun atau tumbuh 21,91 persen yoy. Dari jumlah kredit tersebut, 39,67 persen atau Rp12,49 triliun disalurkan kepada 400.256 debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kalangan UMKM yang sudah feasible namun belum bankable semakin mudah mengakses pembiayaan bank melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diprogramkan pemerintah. ”Outstanding KUR pada Maret 2012 mencapai Rp849,25 miliar atau tumbuh 79,07 persen yoy yang diberikan kepada 94.604 debitur,” kata Doni.

Perkembangan KUR yang menggembirakan mencerminkan perbankan lebih serius menyalurkan KUR. Di sisi lain, dari sektor ekonomi kredit perbankan sebagian besar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp8,44 triliun. Disusul sektor industri pengolahan senilai Rp7,56 triliun, dan sektor real estate, persewaan Rp1,09 triliun.

Dilihat dari jenis penggunaannya, kredit investasi mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu 73,79 persen yoy atau Rp3,89 triliun. Kemudian kredit konsumsi yang tumbuh 19,87 persen yoyatau Rp9,13 triliun, dan kredit modal kerja yang tumbuh 15,61 persen yoy atau Rp18,46 triliun.

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Ekonomi Moneter Suryono menambahkan, indikator tingkat intermediasi perbankan yaitu loan to deposit ratio(LDR) pada Maret 2012 sebesar 97,73 persen.

Hal itu mengindikasikan sebagian besar simpanan masyarakat di perbankan wilayah Solo Raya telah dimanfaatkan bank untuk menyalurkan kredit. ”Kualitas kredit juga tetap terjaga yang tercermin dari rasio nonperforming loan grosssebesar 2,74 persen,” ucapnya.

Suryono mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dari sebelumnya 6,00% pada November 2011 menjadi 5,75 persen pada Februari. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)