Gapura bagi saham bonus
A
A
A
Sindonews.com - Emiten properti PT Gapura Perdana Prima Tbk (GPRA) berencana membagikan saham bonus kepada pemegang saham. Hal itu dimaksudkan agar investor semakin tertarik memiliki saham perseroan.
Sekretaris Perusahaan GPRA Rosihan Saad mengatakan, pihaknya masih mempelajari berapa besar bonus saham yang akan dibagikan kepada investor pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 27 Juni 2012. ”Masih dalam pembahasan. Bisa 1:2 atau 1:3.Bahkan,bisa lebih dari itu,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Menurutnya, saham bonus dapat meningkatkan jumlah modal yang disetor secara relatif dan mudah tanpa harus melalui prosedur yang lebih sulit adalah rights issuewalaupun jumlahnya tidak besar. Serta dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga dapat berpengaruh terhadap likuiditas perdagangan dan harga saham.Saat ini harga saham GPRA diperdagangkan dalam kisaran Rp230 per lembar.
Tahun ini, lanjut Rosihan, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) Rp417 miliar yang akan digunakan untuk mengembangkan sejumlah proyek antara lain Tower Albergo & Hotel, CBD Serpong, dan GP Plaza. Selain itu, perseroan mengakuisisi beberapa perusahaan properti dan penyertaan modal di beberapa tempat. ”Dananya dari kas internal, perbankan,dan pendapatan penjualan,” katanya.
Dia mengakui, perseroan membatalkan rencana penerbitan saham terbatas (rights issue) sebesar Rp1,7 triliun pada akhir tahun lalu. Pembatalan dilakukan seiring dengan mundurnya investor strategis yang semula akan menjadi pembeli siaga saham baru. Dengan batalnya rencana tersebut, perseroan mengubah rencana ekspansi yang semula direncanakan tahun ini.
Antara lain, akuisisi terhadap lima pusat perbelanjaan di pulau Jawa, seperti Bekasi Trade Center, Bandung Trade Center, Jatinangor Trade Center, dan Solo Trade Center. Hingga 31 Maret 2012 perseroan membukukan penjualan Rp78,73 miliar atau turun 3,91% dari periode 2011 yang mencapai Rp81,94 miliar. Hal itu menyebabkan laba bersih tahun berjalan perseroan turun 18,75% menjadi Rp10,14 miliar.
Analis Sinarmas Sekuritas Jeff Tan mengatakan, saham bonus itu seperti dividen tapi dalam bentuk saham. keuntungannya bagi investor adalah adanya insentif untuk investasi di saham itu. ”Secara teori setelah ada penambahan saham otomatis harga sahamnya bisa turun sebesar gain-nya saham,” ujarnya. (bro)
()