Daya konsumsi masyarakat KTI menurun

Jum'at, 11 Mei 2012 - 17:06 WIB
Daya konsumsi masyarakat...
Daya konsumsi masyarakat KTI menurun
A A A
Sindonews.com - Daya konsumsi masyarakat Kawasan Timur Indonesia (KTI) khususnya wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari tingkat optimisme konsumen pada April 2012 yang turun 8 poin dari 127,8 poin di Maret 2012 menjadi 119,8 poin di April 2012. Namun demikian, kondisi tersebut masih berada pada lever cukup baik.

“Penurunan itu dikarenakan pengaruh ekspektasi inflasi masyarakat atas respon rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah April lalu, walau pada akhirnya kebijakan kenaikan BBM ditunda juga,” ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah I, Gusti Raizal Eka Putra, Jumat (11/5/2012).

Melemahnya optimisme konsumen masyarakat itu tercermin dari penurunan nilai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2012, terutama karena penurunan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen pada enam bulan kedepan.

Penurunan optimisme konsumen dipengaruhi oleh melemahnya Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) sebesar 9,5 poin menjadi 117,8. “Faktor utama karena masyarakat menilai masih kurangnya ketersediaan lapangan kerja, sehingga berimbas pada penurunan pendapatan,” kata Gusti.

Di Sulsel berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan pertumbuhan ekonomi 6,25 persen masih didominasi oleh sektor pertanian. Sementara, keadaan ketenaga kerjaan di sektor pertanian mengalami penurunan 123 ribu orang lebih pekerja dari 1.592.299 orang per 2011.

Pencari kerja lebih banyak memilih sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan di akhir Februari 2012. BPS mencatat terjadi penambahan sekitar 22 ribu pekerja pada sektor industri dan 60 ribu pekerja di sektor perdagangan. Kondisi tersebut masih belum sejalan dengan ketersediaan lapangan kerja di sektor industri dan perdagangan.

Melemahnya daya konsumsi masyarakat ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga enam bulan kedepan. Menurut BI, hal ini didasari akan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang juga menurun 6,5 poin menjadi 121,7. Optimisme konsumen terhadap kegiatan dunia usaha juga turun 7,5 poin jadi 120 poin.

“Ini disebabkan oleh penurunan optimisme sekitar 22,2 persen responden karena khawatir adanya tekanan inflasi kedepan, persepsi akan penghasilan dan lapangan kerja dapat berakibat pada penurunan omset usaha maupun upah karyawan,” terang Gusti.

Pengamat Ekonomi Sulsel Agus Arman memperkirakan, belanja masyarakat di triwulan ini hingga akhir tahun akan lebih dominan pada belanja barang tahan lama, khususnya peralatan eletronik. “Konsumen masyarakat baru akan meningkat kembali saat momen ramadhan dan tahun baru,” ujarnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6751 seconds (0.1#10.140)