Pedagang tradisional keluhkan keberadaan pasar modern

Minggu, 13 Mei 2012 - 12:56 WIB
Pedagang tradisional keluhkan keberadaan pasar modern
Pedagang tradisional keluhkan keberadaan pasar modern
A A A
Sindonews.com - Para pedagang tradisional mengeluhkan Keberadaan pasar modern di Kabupaten Majalengka yang kian marak. Apalagi, keberadaan pasar modern dan pasar tradisional hanya berjarak beberapa meter. Alhasil, pedagang khawatir kondisi itu mengancam mata pencarian mereka.

Yanto, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Rajagaluh, berharap pemerintah serius menyikapi keluhan pedagang. “Jarak pasar modern harus dipertegas. Minimal satu kilometer hinga satu setengah kilometer dari pasar tradisional,” kata Yanto, kemarin.

Selain jarak, warga juga berharap jam operasi pasar modern diatur. Pasar modern sebaiknya mulai beroperasi pukul 10.00 WIB hingga pukul 22:00 WIB. “Untuk jam operasional pasar modern, jangan sampai mengganggu pasar tradisional. Buka mulai jam sepuluh pagi dan tutup jam sepuluh malam,“ katanya.

Kodir, pelaku usaha lainnya, menilai bahwa selain mengatur pasar modern,pemerintah juga harusnya melakukan langkah konkret melindungi eksistensi pasar tradisional, misalnya menata ulang pasar tradisional.

“Harus diperhatikan tampilan dan fasilitas infrastruktur di pasar tradisional. Ini agar pasar tradisional bisa bersaing dengan toko modern,” tuturnya.

Sementara itu, DPRD Kabupaten Majalengka hingga kini masih mengkaji rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pasar. Ketua Pansus II yang membahas raperda itu, Aan Subarnas, mengungkapkan bahwa saat ini sedang menampung aspirasi dari para pelaku usaha di pasar tradisional.

“Dalam pembahasan raperda, kami meninjau langsung pasar tradisional dan melakukan pembicaraan dengan para pelaku di sana. Kami mendapatkan data yang komprehensif, sebelum nantinya disahkan dalam bentuk perda,” ujarnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5855 seconds (0.1#10.140)