PLTGU Tambak Lorol kembali beroperasi tahun depan

Selasa, 15 Mei 2012 - 10:23 WIB
PLTGU Tambak Lorol kembali...
PLTGU Tambak Lorol kembali beroperasi tahun depan
A A A
Sindonews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, berkapasitas 1.500 megawatt (mw) akan dioperasikan kembali pada 2013. Hal tersebut seiring dengan adanya pasokan gas dari Lapangan Gundih dan Lapangan Kepodang. Saat ini pembangkit tersebut masih berhenti beroperasi.

Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jarman mengatakan, PLTGU Tambak Lorok berkapasitas 1.000 mw akan mulai beroperasi jika gas dari lapangan Gundih dan Kepodang sudah mulai mengalir. "Nah setelah dapat gas, baru bisa dioperasikan lagi," katanya di Jakarta, kemarin.

Jarman menegaskan, gas tersebut akan dipasok dari Lapangan Gundih sebesar 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada akhir 2013. Setelah itu, pasokan gasnya masuk lagi dari Lapangan Kepodang di 2014.

"Jadi, nanti pasokan gasnya bukan dari Kepodang saja, tetapi dari Gundih. Gundih duluan yang masuk, baru setelah itu Kepodang. Jadi, sumber gasnya dari kedua lapangan itu," ucapnya.

Kemudian, setelah gas dari lapangan Gundih masuk, PLTU Tambak Lorok sudah bisa beroperasi sehingga tidak perlu menunggu pasokan gas dari Kepodang masuk ke PLTU tersebut. "Jadi, tidak perlu menunggu dari Kepodang baru bisa beroperasi," tukas dia.

Dia juga menambahkan, pasokan gas dari Gundih masih kurang tetapi gas itu hanya untuk menjaga tegangan untuk melistriki daerah bagian tengah pulau Jawa tersebut.

"Pokoknya, prinsipnya Tambak Lorok akan dioperasikan kalau sudah ada gas, tapi tidak harus dari Kepodang masuk," tuturnya.

Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Rudi Rubiandini memperkirakan, gas dari lapangan Kepodang Blok Muriah di Laut Utara Jawa yang dikelola Petronas Carigali Sdn Berhad, perusahaan migas asal Malaysia, mulai disalurkan ke PLTGU milik PLN tersebut pada awal 2014, kata pejabat BP Migas.

Proyeksi pengaliran gas lapangan Kepodang itu dengan asumsi rencana kesepakatan perjanjian pasokan gas (gas supply agreement/GSA) oleh Petronas tuntas pada Desember 2011. Rudi melanjutkan, setelah GSA tuntas, diperlukan waktu sekira 24 bulan untuk membangun fasilitas dan pipa sehingga kemungkinan gasnya baru bisa dialirkan dua tahun mendatang.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7819 seconds (0.1#10.140)