Beras, kontributor terbesar inflasi Solo
A
A
A
Sindonews.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo menyatakan jika harga beras berperan penting dalam pergerakan inflasi di Solo. Sedikit saja kenaikan harga beras akan memberikan sumbangan yang signifikan terhadap inflasi, karena bobot beras dalam nilai konsumsi merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 7,23 persen pada Desember 2011
Hal ini diungkapkan Sekretaris Pengarah TPID Solo Doni P Joewono, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/5/2012). Dia juga menambahkan untuk mengatasi penyebab kenaikan harga beras, TPID Solo berupaya mengambil langkah diantaranya adalah mengatasi serangan hama wereng.
Adapun caranya adalah memutus siklus hidup wereng dengan pemusnahan padi yang terserang wereng dan menghentikan penanaman padi untuk sementara dengan mengganti dengan tanaman lain misalnya palawija.
"Hasilnya luas lahan puso menjadi berkurang, seperti di Klaten yang luas lahan puso pada semester II-2011 berkurang 36,05 persen (yoy) atau lebih baik dari semester I-2011 yang lahan puso meningkat 68,98 persen (yoy). Penurunan produksi padi juga dapat diminimalkan dari sebesar 32,54 persen (yoy) pada semester I-2011 menjadi 29,58 persen (yoy) pada semester II-2011," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun TPID dibentuk dengan Keputusan Wali Kota Surakarta, TPID tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain di sekitarnya yang merupakan daerah pemasok bahan pangan kota Solo.
Selain itu, kata Doni lagi, langkah lain adalah aktif melakukan inspeksi lapangan secara incidental dan mengundang distributor atau pedagang besar beras secara berkala.
"Termasuk melakukan konferensi pers untuk memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai kondisi pasokan dan perkembangan harga," tandasnya. (ank)
Hal ini diungkapkan Sekretaris Pengarah TPID Solo Doni P Joewono, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/5/2012). Dia juga menambahkan untuk mengatasi penyebab kenaikan harga beras, TPID Solo berupaya mengambil langkah diantaranya adalah mengatasi serangan hama wereng.
Adapun caranya adalah memutus siklus hidup wereng dengan pemusnahan padi yang terserang wereng dan menghentikan penanaman padi untuk sementara dengan mengganti dengan tanaman lain misalnya palawija.
"Hasilnya luas lahan puso menjadi berkurang, seperti di Klaten yang luas lahan puso pada semester II-2011 berkurang 36,05 persen (yoy) atau lebih baik dari semester I-2011 yang lahan puso meningkat 68,98 persen (yoy). Penurunan produksi padi juga dapat diminimalkan dari sebesar 32,54 persen (yoy) pada semester I-2011 menjadi 29,58 persen (yoy) pada semester II-2011," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun TPID dibentuk dengan Keputusan Wali Kota Surakarta, TPID tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain di sekitarnya yang merupakan daerah pemasok bahan pangan kota Solo.
Selain itu, kata Doni lagi, langkah lain adalah aktif melakukan inspeksi lapangan secara incidental dan mengundang distributor atau pedagang besar beras secara berkala.
"Termasuk melakukan konferensi pers untuk memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai kondisi pasokan dan perkembangan harga," tandasnya. (ank)
()