Masyarakat Indonesia makin sadar berasuransi

Senin, 21 Mei 2012 - 10:21 WIB
Masyarakat Indonesia makin sadar berasuransi
Masyarakat Indonesia makin sadar berasuransi
A A A
Sindonews.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini mulai memikirkan bagaimana masa depan mereka. Hal inilah yang mendorong banyak orang berkeinginan memiliki produk yang menawarkan perlindungan atas kemungkinan terjadinya risiko.

Pasar industri asuransi di Indonesia masih menjanjikan. Faktanya, pertumbuhan bisnis asuransi di Tanah Air terus menunjukkan peningkatan signifikan tiap tahun. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa adalah pasar besar bagi industri asuransi.Apalagi, hingga saat ini masyarakat mulai sadar asuransi. Karena itu ,kalangan asuransi optimistis mereka bisa mengembangkan pasar asuransi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan, secara umum prospek industri asuransi di Indonesia masih cukup besar. Hingga akhir 2011 lalu AAUI berhasil mencatat pertumbuhan hingga 20 persen dengan pendapatan premi bruto sebesar Rp34,3 triliun. Pendapatan tersebut merupakan akumulasi dari 82 perusahaan asuransi umum yang menjadi anggota AAUI, termasuk data dari empat perusahaan reasuransi.

Menurutnya, kinerja asuransi umum yang sangat baik pada tahun lalu didukung adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik pula. Pasalnya, pertumbuhan asuransi selalu memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan perekonomian di suatu negara. “Jadi, apabila tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, maka secara tidak langsung industri asuransi juga akan mengalami kenaikan,” ujarnya kepada Seputar Indonesia (SINDO).

Selanjutnya, dia mengungkapkan, selain karena membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir,meningkatnya pertumbuhan pasar industri asuransi juga dipacu meningkatnya jumlah kelas menengah di Tanah Air. “Karena, kalangan ini biasanya telah mempunyai kesadaran yang tinggi untuk memiliki asuransi,”ungkapnya. Tak hanya asuransi umum yang diperkirakan tumbuh tahun ini,asuransi jiwa juga diprediksi akan tetap tumbuh.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim, indikator pertumbuhan asuransi di Tanah Air bisa dilihat dari pencapaian tahun lalu.Hingga kuartal IV-2011 AAJI mencatat pendapatan Rp110,61 triliun dari 43 perusahaan anggota AAJI. Angka tersebut naik 7,99 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp102,43 triliun.

Kemudian, dia menuturkan, dari total pendapatan ini, pendapatan premi yang menjadi penyumbang terbesar, yakni hingga Rp94,43 triliun atau tumbuh 24,28 persen dibanding total pendapatan premi kuartal IV-2010 yang hanya Rp75,98 triliun. Menurut dia, selain karena faktor jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan membaiknya kondisi ekonomi masyarakat di negeri ini, faktor lain yang mendorong besarnya pertumbuhan asuransi jiwa adalah karena semakin menarik dan mudahnya sistem asuransi jiwa yang ditawarkan ke masyarakat.

“Bukan hanya karena jumlah penduduk yang meningkat saja yang menyebabkan asuransi jiwa bisa tumbuh seperti sekarang ini. Makin stabilnya kondisi ekonomi dan beragamnya produk asuransi yang menarik juga menjadi faktor yang mendukung,” ujarnya dalam acara pemaparan Kinerja Asuransi Jiwa Nasional beberapa waktu lalu. Prospek cerah industri asuransi juga disampaikan Anggota Dewan Pembina Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) Herris B Simandjuntak.

Menurut dia, faktor utama yang menyebabkan makin berkembangnya industri asuransi di Indonesia karena saat ini masyarakat bertambah peduli dengan produk asuransi.Apalagi, kini sudah semakin banyak yang merasakan betapa pentingnya polis asuransi.

“Masyarakat semakin sadar akan pentingnya asuransi. Sebab, tidak hanya untuk melindungi mereka dari risiko kecelakaan maupun penyakit, tetapi bisa menjadi sarana investasi.

Oleh karena itu, tidak heran bila kini semakin banyak orang yang tertarik untuk memiliki sejumlah produk asuransi,” ungkap Herris, yang juga Direktur Utama Asuransi Jiwasraya, saat dihubungi SINDO. Apalagi, saat ini sudah semakin banyak jumlah masyarakat yang memiliki kemampuan finansial yang lebih. Sehingga, semakin memungkinkan mereka untuk memiliki polis asuransi.

Dia menambahkan, kendati saat ini iklim asuransi bisa dikatakan cukup cerah, para pelaku industri asuransi harus tetap memiliki strategi jitu untuk mendapatkan konsumen.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7266 seconds (0.1#10.140)