Krisis Eropa, Asia mulai kurangi ketergantungan ekspor
A
A
A
Sindonews.com - Krisis yang terjadi di Eropa diprediksi akan berpengaruh negatif untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik. Hal ini dapat berpengaruh terutama melalui mata rantai perdagangan dan jaringan keuangan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur Pasifik Pamela Cox, dalam video conference dengan tema "East Asia Pacific Economic Update", di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Menurut Pamela, lebih dari 40 persen ekspor ditujukan ke Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Jepang. Selain itu, sepertiga pendanaan proyek dan perdagangan di Asia juga berasal dari bank di Eropa.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bert Hofman memastikan jika sebagian besar negara di Asia Timur berada dalam posisi cukup kuat untuk menghadapi volatilitas baru. Menurunnya, permintaan domestik terbukti tahan banting terhadap guncangan.
"Banyak negara memiliki rekening surplus dan cadangan devisa yang cukup tinggi. Sistem perbankan juga memiliki modal yang cukup," katanya.
Dengan demikian, seiring menurunnya tingkat permintaan dari luar kawasan, negara di Asia Timur dan Pasifik harus mulai mengurangi ketergantungannya pada ekspor dan lebih mengandalkan permintaan domestik.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur Pasifik Pamela Cox, dalam video conference dengan tema "East Asia Pacific Economic Update", di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Menurut Pamela, lebih dari 40 persen ekspor ditujukan ke Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Jepang. Selain itu, sepertiga pendanaan proyek dan perdagangan di Asia juga berasal dari bank di Eropa.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bert Hofman memastikan jika sebagian besar negara di Asia Timur berada dalam posisi cukup kuat untuk menghadapi volatilitas baru. Menurunnya, permintaan domestik terbukti tahan banting terhadap guncangan.
"Banyak negara memiliki rekening surplus dan cadangan devisa yang cukup tinggi. Sistem perbankan juga memiliki modal yang cukup," katanya.
Dengan demikian, seiring menurunnya tingkat permintaan dari luar kawasan, negara di Asia Timur dan Pasifik harus mulai mengurangi ketergantungannya pada ekspor dan lebih mengandalkan permintaan domestik.
()