Spekulan picu kelangkaan LPG 3 kg

Jum'at, 25 Mei 2012 - 16:46 WIB
Spekulan picu kelangkaan LPG 3 kg
Spekulan picu kelangkaan LPG 3 kg
A A A
Sindonews.com - Spekulan diperkirakan ikut ambil untung di tengah pembatasan kuota LPG 3 kg oleh PT Pertamina. Akibatnya, kelangkaan gas di wilayah Jawa Barat (Jabar) semakin memprihatinkan.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Jabar Usep Iskandar Widjaya mengatakan, kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di Jabar tidak lepas dari peran spekulan yang ingin ambil untung di tengah kesulitan masyarakat mendapatkan gas bersubsidi itu. Para spekulan diprediksi sengaja menahan LPG 3 kg agar harga gas semakin tinggi.

“Saya mencurigai ada peran spekulan pada kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah. Saat ini, mereka sengaja menimbun, dan baru dikeluarkan apabila harganya sudah cukup tinggi,” jelas Usep Iskandar Widjaya di Bandung, Jumat (25/5/2012).

Diakui dia, berdasarkan tim dari Pesat, ada kejanggalan pada suplai LPG ke sejumlah distributor. Biasanya, kata Usep, suplai gas dilakukan pada pagi atau siang hari. Tapi, akhir-akhir ini, suplai LPG dilakukan malam hari. “Untuk membeli gas saja, kami harus menggunakan seragam. Kalau pakai baju biasa, tidak akan dikasih,” timpal dia.

Kecurigaan adanya permainan spekulan, lanjut Usep, dikarenakan harga gas semakin tinggi dan pasokan semakin menipis. Kelangkaan LPG di beberapa daerah, lanjut dia, telah terjadi sejak dua minggu lalu. Kelangkaan gas bersubsidi, justru semakin memburuk dan memprihatikan. “Masyarakat sudah hampir kolaps. Mereka sangat kesusahan mendapatkan LPG 3 kg. Kalaupun ada, harganya cukup tinggi,” tegas dia.

Di sisi lain, lanjut dia, masyarakat tidak bisa beralih menggunakan sumber energi lainnya. Setelah, pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke gas.

Usep berharap, upaya PT Pertamina melakukan extra dropping sekitar 504.600 tabung LPG per hari, segera direalisasikan. Tindakan tersebut perlu dipercepat, agar harga dan pasokan LPG 3 kg kembali stabil. arif budianto (sindo jabar)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5529 seconds (0.1#10.140)