Naikkan produksi, PHE genjot infrastruktur penunjang

Selasa, 05 Juni 2012 - 13:33 WIB
Naikkan produksi, PHE genjot infrastruktur penunjang
Naikkan produksi, PHE genjot infrastruktur penunjang
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore tengah mempersiapkan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan produksi menjadi 30 ribu barel per hari di akhir 2012.

Kondisi ini sembari menunggu proses tender pengadaan tiga rig (anjungan dengan jaringan pipa penghubung ke sumur-sumur baru yang akan di bor) yang diperkirakan selesai akhir Juli 2012. Sebelumnya, total anjungan yang akan dipasang adalah empat anjungan. Namun harus dibangun ulang karena satu anjungan mengalami kerusakan akibat tertabrak kapal.

"Kami ingin infrastruktur ini bisa secepatnya terbangun, tentu membutuhkan proses tender pengadaan Rig ketiga yang diikuti tujuh vendor, realisasinya baru akan efektif antara Juli hingga Desember 2012," ungkap Direktur Operasi PHE Eddy Purnomo, di Bakrie Construction, Banten, Selasa (5/6/2012).

Eddy mengatakan, Blok West Madura Offshore pernah memproduksi 26 ribu bph, tetapi infrastrukturnya kurang mendukung. "Kita punya target 30 ribu bph pada 2012, mau tidak mau, infrastruktur harus disiapkan agar kegiatan eksplorasi dan eksploitasi berjalan lancar," jelasnya.

Di 2012, PHE WMO merencanakan mengebor sembilan sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan, dan 15 sumur kerja ulang. Baru-baru ini PHE baru menemukan sumber minyak dan gas di area Offshore West Madura. Sumber minyak ini, terletak 20 kilometer (km) sebelah selatan anjungan proses Poleng.

Berdasarkan temuan PHE, PT Bakrie Construction, yang merupakan perusahaan EPC (Engineering, Procurement & Construction) yang berlokasi di Sumuranja Banten, mendapatkan kontrak pada 30 Januari 2012 untuk pembuatan tiga platform senilai USD19 juta.

Ketiga platform tersebut dinamakan dengan well head platform yaitu platform dengan tingkat kesulitan yang tidak terlalu sulit, di antaranya KE-38B, KE-39, dan KE-54.

"Kontrak tersebut diharapkan selesai pada 21 Agustus, dan 20 September 2012 dengan mengerahkan 909 tenaga kerja asal Indonesia dimulai dari engineering, procurement dan construction," ungkap Eddy.

Eddy mengatakan, pembuatan ke-3 platform untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak ini prosesnya akan bekerja secara otomatis dengan dikendalikan mesin dan operator dengan struktur monopod. Proyek ini, merupakan proyek fast track, yang harus diselesaikan pada September 2012.

"Nantinya platform itu hanya dikendalikan dengan menggunakan operator, jadi nanti di platform itu tidak akan ada orang, langsung di kontrol melalui operator," pungkas Eddy.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6846 seconds (0.1#10.140)