Usulan metode tahapan kenaikan harga gas industri

Jum'at, 08 Juni 2012 - 13:10 WIB
Usulan metode tahapan kenaikan harga gas industri
Usulan metode tahapan kenaikan harga gas industri
A A A


Sindonews.com - Forum Lintas Asosiasi Industri menolak kenaikan gas 55 persen yang ditetapkan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) per 16 Mei 2012. Forum Lintas Asosiasi Industri meminta kenaikan gas itu terjadi secara bertahap.

Forum yang beranggotakan kurang lebih 31 asosiasi industri ini mempunyai permintaan sebagai berikut, naik pada Juli 2012 sebesar 15 persen menjadi USD5,82. Lalu pada Januari 2013, naik 11 persen menjadi USD6,4, kemudian pada Juli 2013 sebesar 11 persen menjadi USD7, dan terakhir naik pada Januari 2014 sebesar 11 persen menjadi USD7,7.

Di samping itu, Forum Investor Industri asal Bekasi menyebutkan 60-70 persen perusahaan di Kawasan Cikarang Bekasi adalah pengguna gas. Menurut mereka banyak surat yang datang menolak kenaikan gas 55 persen.

"Naiklah secara wajar, kami sadar PGN juga dalam keadaan sulit, tetapi PGN juga harus bisa memikirkan kelangsungan perusahaan-perusahaan pengguna gas," ungkap salah satu perwakilan Forum Investor Bekasi, yang tidak mau disebutkan namanya, saat temu media bersama Apindo dan Forum Asosiasi Industri, di Kantor Apindo, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Di kesempatan yang sama, Ketua Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, forum industri ini bukan berarti menolak kenaikan gas. Dia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan nilai kenaikannya, dan memperjelas pasokan gas ke setiap industri. "Kita bukannya tidak mau naik, tapi yang wajar lah naiknya, pasokannya juga yang jelas," jelas Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi.

"Kita tidak setuju kalau kenaikan ini tidak dilakukan secara bertahap apalagi kalau para pengusaha tidak diajak bicara," tambahnya.

Sofjan mencatat, setidaknya terdapat 30 asosiasi perusahaan pengguna gas yang akan mengalami kenaikan cost hingga 20-30 persen akibat kenaikan harga gas 55 persen. "Bagaimana nasib para pekerjanya nantinya?" terang Sofyan.

Akibat kenaikan ini, lanjutnya, juga akan berdampak pada ekspor industri nasional ke depannya. "Ya pasti turun semua, enggak mungkin kita bisa saingan," sebutnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6519 seconds (0.1#10.140)