Panic buying LPG 3 kg terjadi di Solo

Selasa, 12 Juni 2012 - 16:55 WIB
Panic buying LPG 3 kg terjadi di Solo
Panic buying LPG 3 kg terjadi di Solo
A A A
Sindonews.com - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) mengklaim tidak terjadi kelangkaan pasokan LPG 3 kg, tetapi, di Solo, Jawa Tengah telah terjadi punic buying pada masyarakat, menyusul kelangkaan pasokan gas LPG di daerah lainnya.

Budi Prasetyo Ketua Bidang LPG 3 kg, Hiswana Migas disela sidak LPG 3 kg mengatakan, kondisi tersebut yang mendorong adanya aksi borong gas LPG di kalangan Masyarakat. Termasuk, masyarakat dari luas sub rayon Kota Solo, melakukan aksi borong gas LPG 3 kg.

Sehingga, Hiswana Migas sempat memberlakukan pembatasan pembelian gas LPG, bagi masyarakat di luar rayonnya membeli gas LPG.

"Pembatasan tersebut memang kami berlakukan bagi mereka yang bukan berasal dari daerah tersebut. Memang, sempat ada masyarakat luas daerah membeli gas di tempat lain. Itu yang kami berlakukan," jelasnya kepada wartawan di sela sidak, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2012).

Menurut Budi Prasetyo, untuk wilayah Surakarta, Jawa Tengah, tidak terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. Justru Hiswana telah membebaskan berapapun permintaan gas LPG 3 kg dari agen-agen yang akan diteruskan kepada masyarakat.

"Mana mungkin pasokan LPG di Solo dan sekitarnya terjadi kelangkaan dan pembatasan pembelian LPG. Di Kota Solo, dalam kuartal Januari-Mei 2012, kami telah menyalurkan LPG untuk sebelas agen sebanyak, 17.776 tabung gas," jelasnya.

Apalagi, tambah Budi, kuota LPG di wilayah Solo dan enam kabupaten tetangga, jelang ramadhan ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Menyinggung banyaknya rembesan dari Jawa Timur ke Kota Solo dan daerah pinggiran di Kabupaten yang berdekatan dengan Jawa Timur, telah diantisipasi Hiswana Migas dengan menambah jumlah pasokan ke daerah yang selama ini selalu mengandalkan rembesan dari Jawa Timur.

"Kita telah menambah kuota ke daerah yang selama ini selalu mengandalkan rembesan dari Jawa Timur. Dulu, harga LPG dari Jawa Timur, jauh lebih murah. Tapi, kini harga rembesan dari Jawa Timur jauh lebih mahal. Kalau harga, terpaut Rp1.000 sendiri," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4939 seconds (0.1#10.140)