PGN mulai bangun FSRU di Lampung

Rabu, 13 Juni 2012 - 10:56 WIB
PGN mulai bangun FSRU di Lampung
PGN mulai bangun FSRU di Lampung
A A A
Sindonews.com – Harapan dilaksanakannya pembangunan terminal apung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) di Belawan, sepertinya sia-sia.

Pemerintah melalui Surat Keputusan Kementrian Badan Usaha Milik Negara pada 19 Maret 2012 telah menegaskan pembangun FSRU oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) di wilayah Lampung.

Saat ini, PGN telah mulai melakukan pembangunannya di wilayah tersebut. “Kalau berdasarkan SK dari kementerian BUMN, FSRU gagal dibangun di Belawan, tapi di Lampung. Disana kami sudah mulai melakukan pembangunannya,”ujar General Manager Perusahaan Gas Negara (PGN) SBU Distribusi III Sumbagut Moegiono, di Medan,Selasa (12/6).

Menurut dia, PGN telah menganggarkan dana sebesar USD12,5 juta untuk melakukan pembangunan FRSU tersebut di wilayah Lampung.Dana tersebut, kata Moegiono digunakan untuk biaya proyek, perizinan, pembayaran konsultan, pembebasan tanah atau lahan,dan lainnya.Sumber dana tersebut diakomodir oleh kementrian BUMN.

“Tidak ada ganti rugi dalam masalah ini. Dana kami akan diakomodir oleh kemeterian nantinya,”ucap Moegiono. Meskipun FSRU pidah ke Lampung,kontrak pipa penyaluran yang sudah dilakukan di Belawan, tetap dilanjutkan. Langkah itu,menurut Moegiono, dilakukan untuk peremajaan pipa penyaluran gas PGN ke pelanggannya. Pipa yang saat ini digunakan di Medan, kata dia, sudah cukup tua.

Selain itu volume jaringan juga terus meningkat, sehingga membutuhkan pipa baru guna memudahkan pelayanan pada pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, komersil, dan industri.“Keberadaan pipa ini juga untuk antisipasi bila suatu hari nanti gas tersedia,sehingga bisa tertampung,”tambahnya. Ketua Asosiasi Pengusaja Pengguna Gas (Apigas) Sumut Johan Brien menyatakan rasa kecewanya dengan kebijakan tersebut.

Menurut dia, kebijakan pembangunan FSRU di Lampung merupakan langkah yang buruk. Pasalnya, saat ini Sumut memang membutuhkan pasokan gas yang cukup besar untuk industri serta pelanggan rumah tangga. Kebijakan pemerintah itu, justru mempersulit permasalahan gas yang selama ini dihadapi oleh Sumut. “Berarti masalah gas ini tidak akan berhenti kita hadapi,” ujarnya lesu. Meskipun kecewa, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia mengharapkan pemerintah melakukan perhitungan yang sesuai dalam pembagian jatah gas untuk Sumut, karena kebutuhan industri terhadap gas sangat besar.Penyaluran gas yang berasal dari Lampung,lanjut dia,juga pasti akan lebih mahal harganya dibandingkan jika FSRU berasal dari Belawan.

“Kalau ada hitung-hitungan pembagian gas, akan lebih baik. Setidaknya, kita tahu jatahnya berapa.Walaupun kita menyadari harga dari Lampung akan lebih mahal,” imbuhnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6407 seconds (0.1#10.140)