Mengikuti keinginan pelanggan

Senin, 18 Juni 2012 - 10:52 WIB
Mengikuti keinginan...
Mengikuti keinginan pelanggan
A A A
Sindonews.com - Seiring perkembangan waktu, tantangan bisnis semakin besar. Pemimpin perusahaan dituntut mampu memahami keinginan, kebiasaan, dan kecenderungan konsumen. Tanpa hal tersebut, bisa dipastikan perusahaan tidak mampu bersaing.

Hasil penelitian IBM dalam laporan tahunannya, IBM CEO Study 2012 bertajuk “Leading Through Connections” disebutkan,perusahaan dituntut melakukan perubahan strategi bisnis untuk mencapai kemajuan. Perubahan strategi yang efektif dilakukan di antaranya memperbanyak informasi tentang para pelanggan. Selain itu, diperlukan juga analisis tentang prediksi yang cenderung dilakukan dan dipilih konsumen di kemudian hari.

Untuk menganalisis berbagai hal tentang perusahaan,salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan program smarter analytics. Program ini bisa membantu perusahaan dalam mengekstrak wawasan data perusahaan dan semua data yang terus mengalir dari berbagai sumber baru. Hasilnya, dapat membantu perusahaan menghasilkan keputusan lebih cepat dan mengotomatisasi proses.

Di samping itu, perusahaan juga bisa membangun dasar yang kuat dari produk analisis strategis dan jasa untuk mengambil keuntungan dari semua sumber data, termasuk data terstruktur dan maupun yang tidak. Dengan begitu, perusahaan bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola perubahan dan selangkah lebih maju dari para kompetitor.

Di samping itu, analisis tidak hanya digunakan untuk menemukan informasi, tetapi juga menggunakan analisis dengan algoritma canggih untuk mengubah transaksi masa lalu menjadi wawasan masa depan. Banyak yang menjadi perhatian dalam analisa tersebut. Mulai dari pengaruh media sosial terhadap sentimen konsumen pada dan niat pembelian, juga kompleksitas baru dalam produk, kategori, rantai pasokan, dan pemasaran.

Ada beberapa contoh sukses perusahaan dalam melayani konsumen dengan terlebih dahulu melakukan analisis perubahan yang bisa dijadikan contoh seperti yang diungkapkan IBM dalam situs resminya. Seperti sebuah toko roti di Jerman yang menggunakan ramalan cuaca untuk membantu dalam menentukan permintaan konsumen. Ada The Cincinnati Zoo & Botanical Garden,kebun binatang di Ohio,Amerika Serikat (AS) yang mampu menciptakan perubahan program real-time berdasarkan arus pengunjung.

Setiap tahun jutaan orang mengunjungi kebun binatang yang menjadi rumah bagi lebih dari 500 binatang dan 3000 spesies tanaman. Meski kebun binatang adalah organisasi nonprofit dan sepertiga biaya operasional disubsidi Hamilton County, dua pertiga dari anggaran tahunan yang sebesar USD26 juta dihasilkan melalui usaha sendiri. Meski begitu, kebun binatang ini butuh perubahan untuk meningkatkan kehadiran dan pendapatan.

Caranya dengan meningkatkan pengalaman pelanggan dalam setiap kunjungan. Pengelola juga berupaya meningkatkan penjualan makanan dan outlet ritel melalui pemasaran dan promosi yang lebih efektif. Cara lain yang digunakan ialah mengoptimalkan biaya tenaga kerja dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Karena itu, komite eksekutif kebun binatang mulai mendefinisikan hasil yang diinginkan dari inisiatif bisnis analisis.

Kemudian memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis penjualan keanggotaan, penerimaan, makanan dan barang dagangan sampai ke tingkat individu.Hal ini untuk memahami perilaku pengunjung. Ini juga penting untuk dapat menganalisis informasi geografis dan demografis dalam membantu segmentasi pelanggan dan pemasaran.

Setelah itu, manajemen kebun binatang menarik kesimpulan bahwa cara terbaik untuk mewujudkan nilai lebih dari setiap kunjungan adalah menawarkan pengunjung dengan pengalaman yang benar-benar berubah. “Kebun Binatang Cincinnati telah lama memiliki reputasi besar di dunia kebun binatang. Renovasi terbaru di sejumlah wilayah seperti di daerah gajah memungkinkan tamu menjadi sangat dekat.

Area makan jerapah tampaknya cukup dekat untuk disentuh,” ungkap Melanie Elanor, salah satu pengunjung asal Ohio, seperti dilansir Trip Advisor.com. Dengan menggunakan analisis bisnis untuk mendapatkan wawasan yang lebih besar dari perilaku pengunjung, kebun binatang dapat meningkatkan kehadiran, keanggotaan, dan memaksimalkan penjualan. Hasilnya, kebun binatang berhasil meningkatkan penjualan tiket sebesar 4,2 persen dengan menargetkan pengunjung potensial yang tinggal di wilayah tertentu.

Pendapatan dari penjualan makanan meningkat 25 persen dengan mengoptimalkan campuran produk penjualan dan mengadaptasi praktik-praktik penjualan. Institusi ini juga mampu meningkatkan 18 persen penjualan barang dagangan seperti cenderamata.Kebun binatang ini bahkan mampu menghemat 40 persen dari pengeluaran pemasaran dan belanja iklan bisa dikurangi sebesar 43 persen dengan menghilangkan kampanye tidak efektif.

Ada perubahan dari perilaku pelanggan yang membantu mengoptimalkan keputusan pemasaran dan menghasilkan penghematan lebih dari USD40.000. Kebun binatang juga berhasil meningkatkan kunjungan dan mendorong setidaknya 50.000 kunjungan baru pada 2011 melalui pemasaran yang ditingkatkan. Kebun binatang di AS hanyalah sebuah contoh sukses institusi yang cerdas melakukan perubahan dalam proses bisnis.

Setiap institusi (perusahaan) tentu mempunyai strategi berbeda dalam meningkatkan jumlah konsumen mereka.Yang terpenting,perlu informasi luas untuk menentukan strategi yang hendak dilakukan. Setidaknya, kemajuan teknologi dan berbagai tantangan globalisasi menuntut para CEO tidak lagi memberlakukan pengelolaan internal secara tertutup. Para CEO harus mulai berpikir terbuka mengembangkan inovasi manajemen, salah satunya dengan membuka ruang komunikasi dengan karyawan.

Upaya tersebut diciptakan agar pertumbuhan korporasi lebih produktif dan mewujudkan sebuah ruang terbuka bagi kehadiran seluruh entitas perusahaan dan kemitraan. Di era global sekarang ini para CEO lebih ditekankan untuk memaksimalkan sejumlah keterampilan karyawan.

Tujuannya, selain untuk menghadapi dunia baru yang tidak hanya mengoptimalkan peranan teknologi, tetapi juga menciptakan ruang terbuka,yang dapat mendorong para karyawan saling terhubung agar keinginan pelanggan terpenuhi.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0477 seconds (0.1#10.140)