Pembatasan penumpang kereta tak pengaruhi angkutan lain

Rabu, 27 Juni 2012 - 12:28 WIB
Pembatasan penumpang kereta tak pengaruhi angkutan lain
Pembatasan penumpang kereta tak pengaruhi angkutan lain
A A A
Sindonews.com - Kebijakan yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang melakukan pembatasan jumlah penumpang kereta api tiap gerbongnya, belum berdampak banyak terhadap transportasi massal lainnya.

Ketua Organda Solo,Jawa Tengah, Joko Suprapto mengakui dibandingkan transportasi lainnya,seperti pesawat dan kereta api, transportasi bus saat lebaran ini tidak terjadi lonjakan penumpang.

Pihak organda mencatat, memasuki musim libur tahun ini, grafis peningkatan penumpang bus, baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) tidak mengalami peningkatan, hanya sebesar 15 persen. Yang berarti, kondisi tersebut sama dengan kondisi normal pada hari-hari biasanya.

"Saat ini saja pada musim liburan seperti ini, transportasi udara dan kereta mengalami kebanjiran penumpang, namun kondisi tersebut tidak terjadi pada angkutan bus. Kebijakan PT KAI tidak berimbas apa-apa terhadap angkutan bus," jelasnya, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/6/2012).

Menurut Joko, sepinya penumpang angkutan bus, bukan disebabkan manajemen angkutan darat yang buruk. Namun, kebijakan yang dilakukan PT KAI dengan melakukan pembatasan penumpang bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi angkutan darat.

Apabila kebijakan tersebut diberlakukan bukan 90 hari pemesanan tiket kereta, melainkan 120 hari. "Kalau hanya 90 hari, enggak ada pengaruhnya. Lain kalau 120 hari, pengaruhnya pasti ada," paparnya.

Selain itu, kemudahan masyarakat mendapatkan kredit kendaraan, termasuk menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah penumpang angkutan umum. Meskipun saat ini ada aturan Down payment (DP) 30 persen yang ditetapkan BI, belum berpengaruh apapun. Pasalnya, kebijakan DP 30 persen belum diterapkan secara serius oleh kalangan perbangkan.

"400 armada bus di Solo, bagi yang modalnya kecil bisa terancam gulung tikar bila tidak segera diambil tindakan. Masak, kami hanya kebanjiran order saat lebaran saja. Selebihnya tidak. Padahal suku cadang terus mengalami kenaikan," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7270 seconds (0.1#10.140)