Jabar dorong sistem resi gudang

Rabu, 27 Juni 2012 - 16:36 WIB
Jabar dorong sistem resi gudang
Jabar dorong sistem resi gudang
A A A


Sindonews.com - Pemerintah mendorong optimalisasi penggunaan resi gudang untuk mengoptimalkan harga jual dan menjamin ketersediaan gabah daerah pada musim paceklik.

Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jabar menilai, sistem resi gudang (penyimpanan gabah) perlu terus dikembangkan. Sistem ini, selain menjamin ketersediaan cadangan pangan daerah, juga memberi manfaat bagi petani untuk menikmati harga jual yang lebih optimal.

Menurut Dewan Pengarah FKPI Jabar Lucky Fathul Aziz Hadibrata, sistem resi gudang merupakan skema tunda jual gabah petani. "Sistem ini mampu menekan volatilitas harga beras pada momen tertentu," kata Lucky yang juga menjabat Kepala Kantor Bank Indonesia wilayah VIII di Bandung, Rabu (27/6/2012).

Sampai periode Mei 2012, sistem resi gudang telah mengamankan 2.000 ton gabah. Dengan total pembiayaan perbankan mencapai Rp10 miliar. Salah satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang telah berhasil menggunakan sistem ini adalah Gapoktan Jaya Tani di Indramayu. Saat ini, mereka terus berusaha memperbesar volume simpan gabah.

Diakui Lucky, pengembangan sistem resi gudang, salah satu upaya FKPI mengatasi ketidakpastian perdagangan bidang pangan dan energi di pasar internasional. Pergerakan harga perdagangan pangan internasional sulit terkontrol, sehingga dimungkinkan memicu pergerakan harga di pasar dalam negeri.

Imbasnya, Indonesia akan mengalami fluktuasi harga dan berpotensi meningkatkan inflasi. "Langkah yang bisa kita tempuh yaitu meningkatkan kemandirian pangan dan energi," timpal dia.

Selain mengembangkan sistem resi gudang, FKPI juga mendorong peningkatan lumbung pangan. Saat ini Jabar telah memiliki 200 ton lumbung desa di sentra produksi padi. Masing-masing lumbung pangan berkapasitas 5 ton atau setara dengan cadangan 1.000 ton beras. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6962 seconds (0.1#10.140)