Awas koreksi lanjutan!

Kamis, 28 Juni 2012 - 16:59 WIB
Awas koreksi lanjutan!
Awas koreksi lanjutan!
A A A
Sindonews.com - Aksi ambil untung diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Bukan berarti peluang meraih gain sudah tak ada.

Seperti telah diduga sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya longsor juga. Ini karena investor tak tahan lagi melihat banyaknyan sentimen negatif yang muncul dari berbagai kawasan, terutama dari kawasan benua Eropa. Seperti diketahui, mulai hari ini anggota Uni Eropa (UE) mengelar KTT di Brussel, Belgia.

Berbagai laporan buruk tentang perbedaan sikap para pimpinan negara-negara di Eropa dalam pengatasi krisis utang membuat para pemodal tak tahan untuk segera mengambil gerakan cepat: profit taking. Bahkan beberapa diantaranya berani melakukanb cut loss terhadap saham yang lama tidak bergerak tapi harganya turun terus.

Akibatnya, hari ini Kamis (28/6/2012) IHSG ditutup di level 3.887,57. Jika dibandingkan dengan posisi penutupan Rabu kemarin, berarti terjadi penurunan sebesar poin 47,29 atau turun 1,20 persen. Longsor yang terjadi memang cukup dalam. Makanya, pelaku pasar memperkirakan bursa masih akan dibayang-bayangi aksi profit taking.

Maklum, selain krisis Eropa, ada sejumlah sentimen negatif lain yang masih membayangi bursa. Sebut saja pelambatan perekonomian India dan China, belum pulihnya ekonomi Amerika, serta beberapa isu negatif dari dalam negeri. Itu sebabnya, sejumlah analis menyarankan investor untuk tetap ekstra waspada.

Kendati begitu, bukan berarti tak ada peluang untuk meraih gain. Seoranga analis dari PT Kresna Securities memperkirakan indeks masih akan turun. Masih seperti yang lalu-lalu, saham-saham yang mengandalkan pasar dalam negeri mendapat rekomendasi buy. “Ada saham bagus tapi harganya sudah murah,” kata si analis.

Untuk ditransaksikan dalam jangka pendek, ada sejumlah di sektor ritel dan consumer goods yang layak beli. Sebut saja Indofood (INDF), Mayora (MYOR), dan Ramayana (RALS), dan Matahari (MPPA). Saham PN Gas (PGAS) juga disarankan untuk di koleksi. Sedangkan untuk investasi jangka menengah–panjang, beberapa analis merekomendasikan saham-saham di sektor perbankan seperti BRI (BBRI), Mandiri (BMRI), dan BCA (BBCA).

Masih banyaknya saham yang patut dipilih menunjukan bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menjadi salah satu bursa favorit bagi investor. Kendati terjadi aksi profit taking, itu tidak berarti bursa kesayangan kita mulai ditinggalkan investor asing dan lokal.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8151 seconds (0.1#10.140)