Defisit, Makassar Tene tetap targetkan swasembada gula

Jum'at, 29 Juni 2012 - 17:20 WIB
Defisit, Makassar Tene tetap targetkan swasembada gula
Defisit, Makassar Tene tetap targetkan swasembada gula
A A A
Sindonews.com - PT Makassar Tene yang merupakan satu-satunya perusahaan gula rafinasi terkemuka di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tetap berkomitmen menuju swasembada gula nasional di tengah persoalan gula di Indonesia saat ini mengalami defisit.

Bahkan, swasembada gula itu menjadi salah satu targetnya dalam memajukan industri gula nasional, hal itu diwujudkan melalui investasi dan ekspansi usaha pabrik gula untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang terus meningkat.

Direktur Utama PT Makassar Tene Abuan Halim mengatakan, sebagai pabrik gula rafinasi pertama dan satu-satunya yang beroperasi di KTI, perusahaan yang dipimpinnya memiliki peran strategis untuk menjaga kontinuitas pasokan gula di wilayah Indonesia timur. "Dengan kapasitas produksi hingga 1.800 ton gula rafinasi per hari, produksi Makassar Tene mampu memenuhi kebutuhan gula untuk KTI, sehingga keterlambatan pasokan gula dari Pulau Jawa dapat diatasi," katanya, Jumat (29/6/2012).

Meski saat ini Makassar Tene memiliki kendala dalam produksi gula rafinasi akibat pembatasan kouta dari pemerintah yakni dari 200 ribu-an ton per tahun dan hanya tersisa 150 ribu ton per tahun. Padahal, kebutuhan gula nasional mencapai 5,2 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 2,5 juta ton untuk kebutuhan industri sementara untuk kebutuhan rumah tangga dan industri langsung sebanyak 2,7 juta ton per tahun.

Direktur PT Makassar Tene Andreas Vincent Wenas mengemukakan, kondisi pergulaan nasional atau permintaan (demand) sebelum pengurangan kouta terjadi yakni, sebanyak 2,5 juta ton per tahun yang dihasilkan dari delapan perusahaan gula rafinasi yang ada di Indonesia, sementara produksi (pasokan) dari perusahaan gula kristal putih yang memasok untuk rumah tangga dan industri langsung yang berjumlah 36 perusahaan (pabrik) hanya mampu menghasilkan 2,1 juta ton per tahun.

"Dari hitungan tersebut saja belum terpenuhi, apalagi setelah koutanya dipotong, dari jumlah 2,5 juta ton dipotong 400 ribu ton jadi koutanya tinggal 2,1 juta ton, ditambah produksi gula kristal putih 2,1 juta ton, artinya gula nasional saat ini deficit 600 ribu ton," bebernya kepada sejumlah wartawan di Makassar.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut, akan berimbas kepada masyarakat karena harga gula mengalami kenaikan, yang akan mengganggu kebutuhan rumah tangga dan industri kecil masyarakat. "Karena itu kami harapkan pemerintah mengkaji kembali aturan baru itu agar masyarakat tidak kesulitan dalam menjalankan usaha mereka, apalagi yang menjadikan gula sebagai bahan utama mereka," katanya.

Abuan Halim menambahkan, saat ini pihaknya terpaksa membatasi produksi gula rafinasi yang disuplay kepada masyarakat karena pembatasan itu dan hanya melayani industri sesuai kontrak yang telah ditandatangani, meski banyak permintaan gula dari industri-industri kecil masyarakat. "Jadi, saat ini kami hanya memenuhi pasokan industri yang sudah ada kontrak yang lain tidak ada karena pembatasan itu," tutur Direktur Utama PT Makassar Tene ini.

Pantauan SINDO di pabrik gula rafinasi KTI itu, saat ini menerima (import) pasokan gula mentah (raw sugar) dari dua negara yakni Thailand sebanyak 12 ribu ton dan Australia 27 ribu ton pada 4 Juni lalu, namun karena pembatasan kouta, dalam sehari pabrik ini hanya memproduksi 1.000-1.500 ton per hari. "Produksi kami dalam sehari bisa mencapai 1.800 ton, tapi karena pembatasan kami hanya mampu memproduksi 60 persen dari kapasitas itu," kata Asisten General Manager technical dan Development PT Makassar Tene Kuswandono.

Untuk menjaga kapasitas dan kualitas produksinya, pabrik gula rafinasi Makassar Tene difasilitasi dengan tekhnologi berstandar internasional dan dioperasikan oleh tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman di bidang industry pergulaan, saat ini pihaknya mempekerjakan 700-800 orang karyawan.

Abuan menandaskan, secara terprogram pihaknya akan menjadikan Makassar Tene sebagai salah satu pabrik gula rafinasi terbaik di Asia Tenggara dengan dukungan SDM yang bermutu tinggi, produk berkualitas dan higienis, tingkat pelayanan yang prima, serta dengan memperhatikan green environment. Dengan komitmen investasi dan ekspansi usaha, Makassar Tene bertekad untuk menjadi partner pemerintah menuju swasembada gula nasional.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4990 seconds (0.1#10.140)