Ekspor Sumut terus tergerus

Jum'at, 06 Juli 2012 - 11:17 WIB
Ekspor Sumut terus tergerus
Ekspor Sumut terus tergerus
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi kredit perbankan untuk aktifitas perdagangan internasional masih relatif terjaga. Padahal secara real, realisasi ekspor Sumatera Utara (Sumut) terus tergerus akibat dampak krisis utang Eropa dan Amerika yang kian meluas.

Hingga mei 2012, tercatat kredit perbankan untuk transaksi ekspor masih tumbuh 10,9 persen secara month to month (mtm) ke angka Rp4,73 triliun dibandingkan April 2012 yang hanya Rp4,27 triliun. Sementara untuk kegiatan impor pada periode yang sama memang mulai terjadi koreksi. Namun koreksi yang terjadi relatif kecil hanya 0,09 persen dari Rp1,471 triliun pada April 2012 menjadi Rp1,470 triliun di Mei 2012.

“Masih tumbuhnya realisasi kredit ekspor di tengah lesunya aktifitas ekspor kita, menunjukkan tingginya optimisme para eksportir terhadap pertumbuhan kinerja ekspor. Eksportir mulai melihat ancaman krisis ini sebagai tantangan yang harus dan bisa dihadapi,” ungkap Deputi Direktur Bidang Ekonomi dan Moneter Kantor Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Aceh, Mikael, Jumat (6/7/2012).

Di samping menjadi keharusan, optimisme para eksportir diakui Mikael, muncul akibat pembukaan pasar baru di sejumlah negara yang terus digalakkan pemerintah maupun asosiasi pengusaha secara mandiri.

"Pembukaan pasar-pasar baru seperti ke Pakistan dan negara-negara Timur Tengah memberikan harapan untuk meningkatkan volume ekspor kita ke depannya. Apalagi mulai ada langkah meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor melalui akselerasi pembangunan industri hilir. Seperti di kawasan industri Sei Mangkei," tambahnya.

Mikael juga mengatakan, penurunan realisasi ekspor Sumut secara nilai memang menurun, namun kondisi itu dipengaruhi penurunan nilai komoditas utama yang dominan seperti CPO. Padahal secara volume realisasinya relatif meningkat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, memang menunjukkan tren penurunan nilai ekspor. Namun Penurunan ini lebih disebabkan karena penurunan harga komoditas ekspor utama yaitu CPO, karet dan aluminium walaupun juga terdapat tren penurunan volume dalam beberapa bulan terakhir.

Besarnya pengaruh penurunan harga komoditas terhadap nilai ekspor total Sumut juga dapat dilihat dari data yang menunjukkan bahwa sebenarnya secara kumulatif ekspor Sumut Januari hingga Mei 2012 mengalami kenaikan 11,17 persen dibandingkan periode Januari hingga Mei 2011, yaitu dari 2.894.151 ton menjadi 3.217.462 ton. Namun karena faktor melemahnya harga komoditas tersebut maka nilai ekspor secara kumulatif menjadi turun 10,25 persen dari USD4,75 miliar menjadi USD4,26 miliar.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0725 seconds (0.1#10.140)